Jakarta (ANTARA News) - Memotret sebuah acara penting dengan kamera analog butuh keberanian karena tak ada jaminan hasilnya sempurna seperti yang diharapkan. Tidak ada yang tahu bagaimana hasil foto dari kamera analog, tidak seperti kamera digital yang fotonya bisa langsung dilihat saat itu juga.

Fashion blogger Sonia Eryka adalah salah satu orang yang berani bereksperimen dengan kamera analog.

"Dulu saya pakai kalau untuk jalan-jalan saja, tapi akhirnya saya coba bawa ke fashion week," kata Sonia di acara Walk the Analog di Jakarta, Jumat.

Keputusan itu diambil setelah mengulik fotografi analog dan rajin bereksperimen untuk mendapatkan formula terbaik.

"Eksperimen untuk fashion show, tapi hasilnya oke. Dulu, karena fashion show itu moving, aku pilih yang autofokus biar enggak blur," kata dia.

Kamera analog selalu memberikan kejutan, tentu juga membuat pemakainya harus bersabar. Blogger lain bisa langsung mengunggah foto ke situs masing-masing, sementara Sonia harus menanti sampai ia bisa mencuci rol film.

Alah bisa karena biasa, itu pula yang diterapkan Sonia hingga ia percaya diri memakai kamera analog untuk mengabadikan acara penting bagi fashion blogger. Sering-sering memotret, bertanya pada pakar dan harus rela membuang-buang rol film demi mengasah kemampuan, ungkap dia.

Sebagai penyuka barang-barang vintage, kamera analog jadi salah satu barang yang menarik di mata gadis 24 tahun itu. Ketika belum paham betul soal dunia fotografi analog, Sonia mengaku hanya membeli kamera berdasarkan modelnya. 

"Asal bentuknya lucu, dibeli," ujar kakak dari Rich Chigga itu. 

Kini hanya ada dua kamera yang benar-benar aktif dipakai sehari-hari. Sisanya? "Jadi pajangan."





 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017