Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menyelenggarakan pameran perdagangan, investasi, dan pariwisata terbesar di Eropa (1st IE-CEE) di Warsawa 8-10 Mei 2008, kata Duta Besar RI untuk Polandia, Hazairin Pohan. Dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, pameran akbar Indonesia itu dilangsungkan selama tiga hari di gedung pameran termegah di Polandia Expo-XXI seluas 10.000 m2. Indonesia akan mengisi acara itu dengan memamerkan produk unggulan, temu-usaha, seminar investasi, dan promosi berbagai paket wisata diselingi berbagai acara kebudayaan. 1st IE-CEE dengan tema "Bridging the Distance!" tersebut diprakarsai 9 Dubes RI di kawasan Eropa Timur yang berkedudukan di Beograd (Serbia), Bratislava (Slovakia), Bukares (Romania), Budapes (Hongaria), Kiev (Ukraina), Moskow (Rusia), Praha (Ceko), Sofia (Bulgaria), dan Warsawa (Polandia). Pameran itu didukung Departemen Luar Negeri, Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, Departemen Koperasi dan UKM, BKPM, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Sejumlah Gubernur dari berbagai provinsi yang potensial, Kadin dan pelaku usaha nasional juga ikut serta. Menurut Dubes Pohan, penyelenggaraan Expo se-Eropa Timur itu merupakan keputusan Pemerintah yang strategis, sejalan dengan kesimpulan penelitian pasar (market intelligence) bahwa terdapat peluang besar produk-produk RI untuk memperbesar market-share di kawasan tersebut dan bersaing dengan produk-produk dari negara-negara Asia lainnya. Nilai perdagangan RI dengan Eropa Timur sejak 2002 tumbuh rata-rata 30 persen per tahun dan telah mencapai lebih dari 3 milyar dolar AS, sedang laju peningkatan kunjungan wisatawan kini mencapai 40 ribu. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah perusahaan dari bekas negara sosialis itu dengan keunggulan teknologinya sedang bernegosiasi dalam berbagai proyek infrastruktur, pertambangan, dan industri dengan nilai proyek sekitar USD. 5 milyar. Indonesia juga telah menandatangani sejumlah persetujuan kerjasama di bidang keuangan senilai hampir USD 2 milyar. Melalui kegiatan 1st IE-CEE ini, angka perdagangan dalam 5 tahun mampu didongkrak hingga tiga kali lipat. Polandia sebagai entry point Hazairin Pohan juga menyambut baik pemilihan ibukota Polandia sebagai tempat penyelenggaraan IE-CEE pertama, mengingat kedudukan strategis Polandia dengan jumlah penduduk sekitar 40 juta yang didukung tingkat pertumbuhan ekonomi 6-7 persen per tahun. Menurut dia, Polandia merupakan entry-point yang tepat karena merupakan anggota baru UE terbesar dan memiliki infrastruktur ekonomi lengkap yang menjamin akses dagang ke seluruh negara Eropa yang berpenduduk sekitar 800 juta jiwa. "Walaupun tadinya Expo dikhususkan untuk Eropa Timur, namun mengingat kedekatan jarak dengan Eropa Barat, maka pimpinan Deplu telah menginstruksikan kepada dubes-dubes RI dari seluruh Eropa, termasuk Rusia dan negara-negara di sekitarnya untuk mendatangkan buyers pada event akbar tersebut," ujarnya. Dubes Pohan menargetkan kurang lebih 5.000 pembeli di tingkat distributor dari seluruh Eropa, termasuk Rusia dan negara-negara sekitarnya, akan datang ke Warsawa. Dalam jangka menengah, dia memperkirakan akan terbentuk jaringan kerja dan kontak bisnis yang berkelanjutan antara 1.000 perusahaan unggulan RI yang akan berpameran. "Sebagai insentif kepada para exhibitors, kami menyediakan secara gratis ruang pamer (indoor) dan pemasangan iklan di website dan berbagai fasilitas dukungan lainnya," kata Hazairin. (*)

Copyright © ANTARA 2007