Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda menegaskan bahwa rancangan Piagam ASEAN telah siap untuk ditandatangani oleh para Kepala Pemerintahan 10 negara anggota ASEAN dalam KTT ke-13 ASEAN di Singapura, pekan depan. Hal itu dikemukakan oleh Menlu RI dalam acara pertemuan dengan 400 perserta program Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (SSEAYP) di ruang Nusantara, Departemen Luar Negeri RI, Jakarta, Rabu. Menurut Menlu RI, penandatanganan piagam itu diharapkan dapat mendorong upaya ASEAN untuk mengarah kepada suatu bentuk organisasi regional yang lebih solid yang didasarkan pada tiga pilar yaitu Masyarakat Keamanan ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. Piagam ASEAN akan menjadi dasar hukum yang mengikat seluruh negara anggota ASEAN -- Brunei, Kamboja, Indonesia, Filipina, Malaysia, Myanmar, Vietnam, Singapura, Thailand, dan Laos. Pada kesempatan sebelumnya, Jurubicara Kepresidenan Dino Patti Djalal mengatakan bahwa keikutsertaan seluruh anggota ASEAN, termasuk Myanmar, sangat penting untuk keberlangsungan Piagam ASEAN. Sementara itu, ASEAN memiliki target untuk mewujudkan suatu masyarakat ASEAN yang terintegrasi pada 2015, terutama dari segi ekonomi. Menlu RI mengatakan bahwa ASEAN sebagai pasar terbesar kedua di dunia tidak hanya akan menyediakan layanan yang baik tetapi juga akan menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai tuntutan pasar. Hal itu, lanjut dia, harus dilakukan oleh ASEAN guna memenangkan persaingan dalam pasar global yang terus berkembang pesat. Di kesempatan yang sama ASEAN juga harus bersaing dengan negara-negara lain disekitarnya, seperti China dan India. Program SSEAYP telah berlangsung sejak tahun 1974 yang disponsori oleh Pemerintah Jepang. Seluruh peserta menggunakan "Kapal Nippon Maru" untuk melaksanakan berbagai kegiatan di atas kapal seperti diskusi, tukar menukar budaya, dan kunjungan ke negara-negara anggota ASEAN dan Jepang dengan tujuan untuk mempererat hubungan persahabatan dan jejering di antara negara peserta dan mempersiapkan kader pemimpin berwawasan internasional.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007