Denpasar (ANTARA News) - Bisnis barang seni berupa lukisan dari Bali semakin cerah dan mampu menghasilkan devisa 2,2 juta dolar AS selama 2007, naik 185 persen dibanding perioda 2006 yang hanya 782 ribu dolar. Perolehan devisa dari aneka ragam lukisan hasil goresan seniman pulau Dewata itu adalah hasil penjualan sebanyak 157.421 lukisan, kata Kasubdin Perdaglu, Disperindag Bali, Ni Wayan Kusumawathi di Denpasar, Minggu. Meningkat keras hasil perdagangan salah satu barang seni tersebut, diharapkan akan menambah gairah para seniman kanvas terutama seniman muda dalam meningkatkan kreatifitasnya sekalgus akan mampu meningkatkan kesejahteraannya. Terjaminnya rasa aman di pulau Dewata, diharapkan wisatawan mancanegara termasuk para kolektor dalam dan luar negeri punya kesempatan memburu barang seni lukis ke Bali, harap Made Sunarta pelukis muda asal Ubud. Ia mengakui kondisi tersebut akan mempengaruhi realisasi perdagangan ekspor lukisan hasil goresan tangan-tangan terampil para seniman muda Bali, setelah mengalami keterpurukan sektor pariwisata pascabom Bali 2005. Para seniman terutama yang berusia muda sebenarnya sudah melakukan berbagai kegiatan untuk bisa menarik minat wisatawan maupun para kolektor dalam dan luar negeri datang ke pulau dewata untuk berlibur sambil berbisnis. Upaya yang dilakukan para seniman, seperti melaksanakan pameran bersama sekaligus penjualan di sejumlah galeri yang muncul di lokasi wisata pulau Bali, disamping kegiatan serupa juga dilakukan di perkantoran. Para seniman di Bali menyambut baik semakin banyaknya jumlah turis mancanegara yang berlibur ke Bali, dan kondisi itu dengan sendirinya akan berperanguh terhadap hasil perdagangan aneka kerajinan termasuk lukisan. Sebagaimana dilaporkan Dinas Pariwisata Bali menyebutkan jumlah turis asing yang datang langsung ke Bali selama 2007 sebanyak 1,6 juta orang, naik jika dibandingkan perioda sama 2006 hanya 1,2 juta orang. Sunarta mengatakan, pihaknya mengakui para seniman baik itu yang menggeluti dibidang seni lukis, tari dan seni modern sempat terpuruk pascaledakan Bom Kuta, namun mereka tetap berkarya dengan menunjukkan hasil terbaiknya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008