Kuala Lumpur (ANTARA News) - PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, Rabu (13/2}, di Putrajaya, mengumumkan pembubaran parlemen ke-11 dan Dewan Undangan Negeri (DUN/setingkat DPRD) serta segera mengadakan pemilihan umum ke-12 untuk membentuk parlemen dan DUN baru. "Saya minta seluruh kerajaan negeri untuk membubarkan parlemen tingkat daerah atau dewan undangan negeri (DUN) agar pilihan raya (Pemilu) dapat diadakan serentak, kecuali Sarawak," kata Pak Lah, panggilan akrab Abdullah Badawi, dalam suatu jumpa pers di pusat pemerintahan Malaysia, di Putrajaya. Dengan pengumuman itu maka banyak pihak menduga bahwa PM Malaysia dan Barisan Nasional (koalisi Parpol yang dimotori UMNO, MCA, dan MIC) akan mengadakan Pemilu paling lambat Maret 2008. Alasan itu merujuk pada tokoh oposisi Anwar Ibrahim, mantan Wakil PM Malaysia dan mantan Wakil Presiden UMNO, yang segera bisa berpolitik mulai April 2008. Anwar Ibrahim dibebaskan dari penjara ketika Pak Lah menjabat perdana menteri, tapi pengadilan memutuskan ia dilarang berpolitik hingga Maret 2008. Itu lah sebabnya, banyak pula pihak yang menduga bahwa keputusan pemerintah Malaysia itu untuk menutup peluang Anwar Ibrahim ikut bersaing dalam Pemilu. Abdullah Badawi memang belum mengumumkan pelaksanaan Pemilu, karena hal itu adalah tugas Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) selaku komite pemilihan umum di Malaysia. SPR dalam waktu dekat akan mengumumkan daftar nama calon anggota parlemen dan DUN serta hari dan tanggal pencoblosan. Tapi diperkirakan hal itu bakal dilaksanakan sebelum berakhirnya bulan Maret 2008. "Tidak ada kesalahan, saya pikir elok juga kalau kita dapat buat (Pemilu) waktu ini," kata Pak Lah menjelaskan kepada parlemen dan DUN mengenai alasan pembubaran itu. Parlemen ke-11 seharusnya berakhir 16 Mei 2009, tapi lembaga itu dibubarkan 15 bulan lebih awal. Walaupun para pemimpin pemerintahan, UMNO, dan kalangan pendukung kerajaan Malaysia mengatakan bahwa Anwar Ibrahim merupakan politisi yang sudah bangkrut dan tidak ada lagi pendukungnya, tapi pembubaran parlemen dan percepatan Pemilu banyak ditafsirkan untuk menutup peluang pemimpin oposisi itu bisa ikut bertanding dalam Pemilu. Jika Pemilu dilakukan April 2008 atau setelah masa itu maka Anwar Ibrahim akan bisa ikut pemilihan anggota parlemen. Menurut Partai Keadilan Rakyat, langkah itu merupakan bukti bahwa Barisan Nasional, terutama UMNO, takut dan tidak siap jika Anwar Ibrahim ikut berpolitik dalam Pemilu. "UMNO akan menghabisi peluang Anwar dengan cara mengalahkan Wan Azizah Wan Ismail (istri Anwar) dalam Pemilu kali ini," kata Tian Chua, juru bicara Partai Keadilan Rakyat. Wan Azizah saat ini merupakan satu-satunya wakil Partai Keadilan Rakyat di parlemen. Wan Azizah merupakan wakil rakyat dari Permatang Pauh, Pulau Penang. Strategi Anwar atau PKR ialah Wan Azizah diharapkan menjadi anggota parlemen dari Pemilu mendatang, setelah Anwar boleh berpolitik maka Wan Azizah akan mundur, dan PKR mencalonkan Anwar Ibrahim pada pemilihan susulan. Dalam UU Pemilu Malaysia, jika ada anggota parlemen yang meninggal atau mundur maka akan dilakukan pemilihan ulang. Tapi pemilihan itu hanya dilakukan di daerah pemilihan dari anggota parlemen yang mundur itu. Jadi UMNO atau Barisan Nasional juga bakal menghabisi wakil PKR untuk parlemen pada Pemilu kali ini agar tidak ada peluang bagi Anwar Ibrahim masuk ke parlemen sebagai anggota pengganti. Fakta Pemilu Pemilu ke-12 di Malaysia ini akan diikuti 10,9 juta pemilih, termasuk 700.000 pemilih baru dari 26 juta penduduk. Seluruh partai politik akan memperebutkan 222 kursi parlemen dan 505 kursi DUN, kecuali di Sarawak. Sejak kemerdekaan tahun 1957, koalisi barisan nasional selalu memenangi Pemilu. Dalam Pemilu ini akan bertanding dua kubu yakni Barisan Nasional (BN) yang dimotori UMNO (United Malays National Organization), MCA (Malaysian Chinese Association), dan MIC (Malaysian Indian Congress) melawan Barisan Alternatif yang dimotori PKR (Partai Keadilan Rakyat), PAS (Pan Malaysian Islamic Party atau Partai Islam Se-Malaysia), dan DAP (Democratic Action Party). Tapi Barisan Nasional dan media massa pro pemerintah selalu memberikan label kepada oposisi sebagai barisan pembangkang, sedangkan oposisi memilih nama barisannya sebagai Barisan Alternatif. Parpol yang menjadi motor di BN adalah partai yang keanggotaannya berdasarkan ras, seperti partai berdasarkan ras Melayu, Cina, dan India. Sedangkan di barisan alternatif hanya PAS yang merupakan partai ras, yakni partai Islam. Sedangkan PKR dan DAP merupakan parpol multiras. Pada akhir tahun lalu, ada usulan agar BN melakukan gabungan partai atau membentuk partai baru multiras, tapi hal itu ditolak UMNO. Dalam BN, banyak parpol kecil atau daerah yang mendukung, seperti Partai Gerakan di Penang, Partai Progresif Rakyat (PPP), dan Partai Bersatu Sabah (PBS). Terdapat 14 Parpol pendukung dalam BN, sedangkan dalam barisan alternatif ada 19 Parpol. Dalam UU politik Malaysia, PM bisa kapan saja membubarkan parlemen dan mengadakan Pemilu. Pemilu harus diadakan dalam waktu 60 hari setelah parlemen dibubarkan. Malaysia memiliki pengalaman lima kali Pemilu yang diadakan dalam waktu 9 hingga 20 hari setelah Parlemen dibubarkan. Koalisi BN di parlemen ke-11 menguasai 199 kursi atau 90 persen dari total 222 kursi dan mengontrol 13 DUN dari 14 negera bagian, kecuali Kelantan yang dikuasai PAS. Dalam Pemilu kali ini, target kemenangan koalisi BN, sebagaimana dikemukan Pak Lah, hanya dua per tiga. Turun akibat popularitas Abdullah Badawi dan koalisi BN menurun setelahmereka gagal melaksanakan pemberantasan korupsi, kenaikan harga barang, dan ketegangan antar etnis yang menuntut penghapusan hak istimewa melayu atau persamaan hak di antara berbagai etnis.(*)

Oleh Oleh Adi Lazuardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008