Relokasi Gajah Sumatra

Senin, 14 November 2016 12:45 WIB

Relokasi Gajah Sumatra

Dua mahout (pawang) dan seorang dokter hewan (tengah) menunggangi dua Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) jinak untuk mengobati seekor Gajah Sumatra jantan liar (tengah) yang akan direlokasi ke kawasan Hutan Harapan Jambi setibanya di areal hutan tanaman industri (HTI) PT. Agronusa Alam Sejahtera, Sarolangun, Jambi, Jumat (11/11/2016). Seekor gajah jantan liar yang sudah memasuki usia remaja dan sempat ditemukan menjelajah hingga Indra Giri Hulu, Riau tersebut direlokasi ke Hutan Harapan, Sarolangun, Jambi yang merupakan rumah bagi enam gajah betina setempat guna menghindari kemungkinan konflik dengan manusia dan sekaligus upaya mendekatkannya dengan kelompoknya. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Relokasi Gajah Sumatra

Dua mahout (pawang) menunggangi dua Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) jinak untuk menggiring seekor Gajah Sumatra jantan liar (tengah) yang akan direlokasi ke kawasan Hutan Harapan Jambi setibanya di areal hutan tanaman industri (HTI) PT. Agronusa Alam Sejahtera, Sarolangun, Jambi, Jumat (11/11/2016). Seekor gajah jantan liar yang sudah memasuki usia remaja dan sempat ditemukan menjelajah hingga Indra Giri Hulu, Riau tersebut direlokasi ke Hutan Harapan, Sarolangun, Jambi yang merupakan rumah bagi enam gajah betina setempat guna menghindari kemungkinan konflik dengan manusia dan sekaligus upaya mendekatkannya dengan kelompoknya. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Relokasi Gajah Sumatra

Tiga mahout (pawang) menunggangi dua Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) jinak untuk mengobati seekor Gajah Sumatra jantan liar (tengah) yang akan direlokasi ke kawasan Hutan Harapan Jambi setibanya di areal hutan tanaman industri (HTI) PT. Agronusa Alam Sejahtera, Sarolangun, Jambi, Jumat (11/11/2016). Seekor gajah jantan liar yang sudah memasuki usia remaja dan sempat ditemukan menjelajah hingga Indra Giri Hulu, Riau tersebut direlokasi ke Hutan Harapan, Sarolangun, Jambi yang merupakan rumah bagi enam gajah betina setempat guna menghindari kemungkinan konflik dengan manusia dan sekaligus upaya mendekatkannya dengan kelompoknya. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)