Polisi berjaga saat sejumlah ormas Islam melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Myanmar, Jakarta, Jumat (25/11/2016). Massa menyampaikan sejumlah tuntutan terkait tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat etnis Rohingya di Myanmar. (ANTARA /Rosa Panggabean)
Unjuk Rasa Peduli Rohingya
Pengunjuk rasa dari berbagai ormas Islam ikut melakukan demonstrasi di depan Kedubes Myanmar, Jakarta, Jumat (25/11). Massa menyampaikan sejumlah tuntutan terkait tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat etnis Rohingya di Myanmar. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Unjuk Rasa Peduli Rohingya
Pengunjuk rasa melakukan aksi teatrikal saat unjuk rasa di depan Kedubes Myanmar, Jakarta, Jumat (25/11/2016). Massa menyampaikan sejumlah tuntutan terkait tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat etnis Rohingya di Myanmar. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Unjuk Rasa Peduli Rohingya
Pengunjuk rasa melakukan aksi teatrikal saat unjuk rasa di depan Kedubes Myanmar, Jakarta, Jumat (25/11/2016). Massa menyampaikan sejumlah tuntutan terkait tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat etnis Rohingya di Myanmar. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Unjuk Rasa Peduli Rohingya
Polisi berjaga saat sejumlah ormas Islam melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Myanmar, Jakarta, Jumat (25/11/2016). Massa menyampaikan sejumlah tuntutan terkait tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat etnis Rohingya di Myanmar. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Komentar
1 Agustus 2008
Bagi saya guru dan murid tidak ada hubungannya di luar kelas/sekolah... Guru hanya dibayar saat dia ngajar... Tidak dibayar 24 jam... Jadi bukan saatnya lagi mendoktrin anak untuk niru sang guru... Murid bebas untuk menjadi diri mereka...