Pendaftaran Seleksi Penasehat KPK

  • Rabu, 8 Februari 2017 09:23 WIB

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

  1. Nauzu billah. Semoga ini bukan firasat kematian.
    0 0 Balas LaporkanHapus
  2. Pak Menag, apa nggak ada bahasa yang lebih preman yang bisa dipakai untuk menyampaikan pesan anda, seperti komentar saya terdahulu yang pintar banyak yg bisa dijadikan suri tauladan yg susah dicari di RI ini.
    0 0 Balas LaporkanHapus
  3. Pak Menag.,...anda kecewa atas penghinaan SBY JK......tapi anda tidak kecewa dengan penghinaan nabi muhammad.dan penodaan agama islam...oleh...ahmadiyah...!! seharusnya anda membela agama itu lebih mulia..dari pada membela manusia demi kepentingan politik belaka..sayang.sayang..
    0 0 Balas LaporkanHapus
  4. Dalam suatu negara demokrasi kritik itu hal biasa.Kalau gak siap dikritik knp mau jadi pejabat.Segala kebijakan pemerintah rakyat juga kena dampaknya,mersakan,memikul dll.Bilang begitu apakah yg lain itu golongan hitam semua gt apa?
    0 0 Balas LaporkanHapus
  5. Bangsa dan Negara ini bagaikan Rumah yang Bobrok yang banyak Rayap, Kecoa, tembok sudah pada Retak, genteng pada Bocor...Semestinya sudah harus DIAMBRUKKAN dulu..Tapi mungkin terlalu Extrem..Jadi diperbaiki sana-sini...asal jangan Salah Pilih Mandor dan Tukang..Cari yang kerjanya bagus..tidak korupsi bahan..Maju terus Pak Maftuh..dukung pemerintah pimpinan SBY!!
    0 0 Balas LaporkanHapus

Berita Terkait