(Antara)- Pasca dihentikannya ekspor bahan mentah mineral sejak 12 februari 2014, sejumlah investor mulai membangun pabrik pemurnian dan pengolahan bahan mineral mentah di sejumlah daerah di Bintan akan dibangun pabrik seluas 1000 hektar dengan nilai investasi mencapai 50 triliun. Smelter itu nantinya mampu memproduksi alumina hingga 2,1 juta ton per tahun.