Ini sudah tahun ke-4 saya jualan di sini, jadi ini jualan musiman. Saya hanya sebulan di Makassar setelah itu kembali ke Bandung
Makassar (ANTARA) - Pedagang musiman yang menjual bendera dan atribut menjelang perayaan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia mulai marak di sejumlah ruas jalan utama di Kota Makassar.

Salah seorang pedagang musiman tersebut, Sandi (39,) yang berdagang bendera dan umbul-umbul di Jalan Hertasning Baru, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, mengatakan berjualan umbul-umbul dan bendera merah putih kali ini bukan merupakan kegiatan pertama kalinya.

"Ini sudah tahun ke-4 saya jualan di sini, jadi ini jualan musiman. Saya hanya sebulan di Makassar setelah itu kembali ke Bandung," kata pria asal Bandung, Jawa Barat ini.

Bapak dua anak ini mengaku dari jualan ornamen Agustusan tersebut mampu menghasilkan pendapatan yang lumayan, mencukupi untuk ongkos tempat tinggal, makan dan tiket pulang pergi serta menyisihkan uang untuk tabungan.

Untuk harga umbul-umbul dan ornamen Agustusan beraneka ragam tergantung ukurannya. Umbul-umbul harganya mulai dari Rp25 ribu - Rp60 ribu per lembar, sedangkan bendera mulai dari harga Rp15 ribu hingga Rb60 ribu.

Sandi mengatakan, untuk keuntungan tahun ini ia tidak menargetkan berapa banyak. Yang jelas dapat menutupi semua biaya operasional dan sebagian keuntungan untuk biaya hidup keluarganya di Bandung.

Ia menjelaskan alasan dirinya berjualan ornamen Agustusan di Makassar dibanding daerah asalnya karena harga jual bendera dan umbul-imbul di Makassar jauh lebih mahal dibandingkan di daerah produksinya.

"Kalau di Bandung harganya murah ditambah lagi sudah banyak yang jualan juga, sedangkan di sini per bendera atau per umbul-umbul lebih mahal, mending ambil barang dari Bandung terus jual di sini,” katanya.

Ia mengaku sehari-hari berprofesi sebagai perajin konveksi. "Tetapi kalau pas menjelang HUT Kemerdekaan saya berjualan bendera dan lainnya, tapi balik dari sini kembali jadi perajin," katanya.

Hal senada dikemukakan pedagang musiman lainnya, Sanuddin di Jalan AP Pettarani, Makassar. Menurut dia, bendera dan umbul-umbul diperoleh dari pemilik konveksi.

“Saya tidak bermodal, hanya bantu jualkan saja. Nanti dari hasil jualan itu saya mendapatkan bagi hasil. Alhamdulillah kalau seperti tahun lalu, saya bisa mendapatkan bagi hasil Rp1 juta selama satu bulan berjualan,” katanya.

Baca juga: Pedagang bendera Merah Putih marak di perbatasan RI-Malaysia

Baca juga: Salah pasang, pedagang bendera ditegur Satpol PP

 

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019