New York (ANTARA News) - Duta Besar Israel untuk PBB, Dan Gillerman, Kamis, menyebut mantan Presiden AS Jimmy Carter "seorang fanatik" karena menemui kelompok HAMAS Palestina di Suriah.
Saat berbicara kepada wartawan dalam suatu acara yang diselenggarakan The Israel Project, Gillerman mengatakan bahwa pikirannya menganggap Carter telah menjadi "sesuatu yang saya yakini sebagai orang fanatik".
Carter "pergi ke wilayah itu dengan tangan kotor dan pulang dengan tangan berdarah," katanya. Carter Center di Atlanta belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Mantan presiden AS dan peraih penghargaan Nobel Perdamaian itu mengatakan bahwa pemimpin HAMAS, Khaled Meshaal, memberitahu dirinya bahwa kelompok tersebut "menerima suatu negara Palestina merdeka dengan perbatasan seperti pada tahun 1967 jika rakyat Palestina menginginkan hal tersebut."
Departemen luar negeri AS seperti dilaprokan Reuters mengatakan seorang diplomat tinggi untuk Timur Tengah telah mengimbau Carter untuk tidak bertemu dengan Hamas.
Kelompok yang menguasai Gaza tesebut dipandang sebagai organisasi teroris oleh AS, Israel, dan Uni Eropa.
Perbatasan seperti tahun 1967 adalah merujuk kepada Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel sejak 1967.
HAMAS memenangi Pemilu tahun 2006 dan sempat membentuk pemerintahan persatuan dengan Presiden Mahmoud Abbas. HAMAS merebut Gaza dari faksi Fatah yang dipimpin Abbas lewat pertempuran pada Juni 2007.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008