Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat dan semua pejabat pemerintah agar melawan aksi para spekulan tanah yang menghambat pembangunan infrastruktur. "Lawan para spekulan yang menghambat pembangunan infrastruktur," kata Presiden saat meresmikan proyek-proyek infrastruktur di Jawa Timur, bertempat di areal Bandara Juanda,Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu. Menurut Presiden, ulah para spekulan tanah harus dihentikan. Karena selain merugikan masyarakat, juga merugikan negara yang harus membayar tanah lebih mahal dari harga seharusnya. Untuk itu, pemerintah lanjut Presiden, telah membuat sistem yang jelas dalam pemberian ganti rugi bagi rakyat yang tanahnya terkena proyek infrastruktur pemerintah, sehingga tidak menimbulkan penyimpangan. "Jangan sampai rakyatnya miskin, tetapi para spekulan bisa mengumpulkan miliaran rupiah. Saya minta kesadaran masyarakat luas untuk mendapat ganti yang pantas, dan jangan sampai di negeri ini pembangunan infrastruktur berhenti karena tidak ada tanah yang bisa dibebaskan karena ulah spekulan," katanya. Proyek infrastruktur yang diresmikan Presiden adalah pengoperasian jalan tol simpang susun Waru - Bandara Juanda sepanjang 12,8 km senilai Rp1,288 triliun, pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Desa Tambak Sawah, Sidoarjo, senilai Rp23,63 miliar dan rusunawa di Kecamatan Kebomas, Gresik senilai Rp15,29 miliar. Dalam kesempatan itu, Presiden juga memberikan Bantuan Langsung Masyarakat PNPM Mandiri untuk provinsi Jatim sebesar Rp808,81 miliar kepada Gubernur Jatim Imam Utomo, juga bantuan berupa 6.000 paket sembako kepada sejumlah masyarakat Jatim. Presiden juga menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk masyarakat Jawa Timur, yaitu dari BRI senilai Rp448,22 miliar untuk 75.632 debitur, Bank Mandiri Rp158,08 miliar untuk 9.698 debitur, BNI Rp109,34 miliar untuk 1.012 debitur dan Bank Bukopin Rp46,26 miliar untuk 133 debitur. Presiden menyatakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bisa mengurangi jumlah penduduk miskin yang saat ini mencapai sekitar 36 juta orang, yaitu dengan jalan memberi bantuan langsung misalnya beras, pengobatan, sekolah, dan bantuan langsung tunai serta subsidi. Selain itu, PNPM Mandiri juga membantu program komunitas seperti masyarakat kecamatan dengan target pada tahun 2009 menyalurkan bantuan untuk 5.700 kecamatan dengan masing-masing sebanyak Rp3 miliar. "Saya harap dana ini jangan belok kemana-mana dan harus sampai di kecamatan dan kelurahan untuk digunakan dengan sebaik-baiknya," katanya. Ikut bersama rombongan presiden, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensesneg Hatta Rajasa, Menakertrans Erman Suparno, Meneg LH Rahmat Witoelar dan Meneg Perumahan Rakyat M Yusuf Asyari. Selain itu tampak juga Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo, Dirut BNI Gatot M Suwondo, Dirut BRI Sofyan Basir, Dirut Bukopin Glen Glenardi, dan Komut Bank Mega Chairul Tanjung. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008