Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR, Prof Dr HM Amien Rais meluncurkan buku terbaru karyanya yang bertajuk "Selamatkan Indonesia", di Jakarta, Selasa.
Peluncuran buku dihadiri mantan Wakil PM Malaysia Anwar Ibrahim, Wakil Ketua MPR Mooryati Soedibyo, Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, serta ratusan undangan dan hadirin lainnya.
Dalam buku itu, Amien memotret berbagai permasalahan besar bangsa Indonesia, seperti utang yang mencapai 148 miliar dollar AS, penduduk miskin yang menurut Biro Pusat Statistik mencapai 39,05 juta atau 109 juta orang versi Bank Dunia, 12 juta orang pengangguran, 4,1 juta anak bergizi buruk.
Amien juga memotret kerusakan parah infrastruktur jalan dan 72 persen hutan Indonesia, penanaman modal yang pro asing dan penjualan berbagai BUMN.
"Agenda mendesak bangsa adalah selamatkan Indonesia," kata Amien yang kini kembali mengajar di almamaternya, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Sutiyoso dalam sambutannya meyakini Amien sebagai sosok intelektual yang cerdas dan berani.
"Banyak orang yang cerdas, tetapi tidak berani dan yang tidak cerdas, tapi berani," kata Sutiyoso.
Buku Amien tersebut, katanya, amat lengkap dalam memotret permasalahan bangsa ini secara gamblang serta mengoreksi berbagai kebijakan masa lalu dan masa kini yang merugikan bangsa.
"Indonesia menjadi salah satu negara yang paling bermasalah di dunia," katanya.
Berkaitan dengan peringatan 10 Tahun Reformasi dan Seabad Kebangkitan Nasional, menurut dia, buku Amien itu menjadi sangat penting untuk disimak apalagi bagi calon presiden mendatang.
"Pemimpin harus tahu benar permasalahan bangsa untuk diatasi. Kalau saya dipercaya untuk memimpin bangsa ini, saya pasti merespon isi buku ini. Jangan tanya lagi. Jangan tanya Sutiyoso berani atau tidak, itu sudah lewat," katanya.
Sutiyoso mengatakan figur Amein Rais dibutuhkan bangsa ini.
"Kritiknya amat kita perlukan. Pak Amien Rais tidak boleh pensiun untuk mengurus negara ini. Selamatkan Indonesia," katanya.
Pada acara itu cendekiawan Prof Dr Sri Edi Swasono dan Dr Djalaluddin Rakhmat serta purnawirawan TNI Mayjen (Purn) Saurip Kadi membedah buku itu dengan moderator Dr Effendi Gazali dari Universitas Indonesia.
Buku "Selamatkan Indonesia" diterbitkan oleh PPSK Press dan dicetak oleh PT Mizan Publika terdiri atas 298 halaman. (*)
Copyright © ANTARA 2008
apakah ini dinamakan keadilan dimanakah letak keadilan seorang pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya kalau dananya hanya untuk kepentingan lembaga asing.