Tokyo (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, ke Jepang bertujuan meningkatkan kerjasama DIY dengan kota-kota utama di wilayah Kansai (Osaka, Kobe, Kyoto, Nagoya), termasuk peningkatan hubungan istimewa kota kembar (sister city) dengan Kyoto. Menurut koordinator pertemuan Sultan HB X dengan Gubernur Kyoto, Fitriani Kuroda, kepada ANTARA News di Tokyo, Jumat, kunjungan Sultan HB X ke kota-kota penting di Kansai itu juga berkaitan dengan diperingatinya 22 tahun hubungan kota kembar dengan Kyoto, serta 50 tahun hubungan persahabatan Indonesia-Jepang pada tahun 2008. "Sri Sultan akan mengadakan pembicaraan khusus dengan Gubernur Kyoto,, Keiji Yamada untuk meningkatkan peran sister city yang akan fokus pada kerjasama teknologi, dan pertukaran seniman dari kedua kota budaya tersebut," kata Fitriani, yang bersuamikan warga Jepang itu. Ketua Yayasan Royal Silk Foundation itu mengatakan, salah satu kerjasama teknologi itu menyangkut di bidang pertekstilan, terutama soal membuat kualitas pewarnaan pada kain yang bermutu tinggi hingga tahan bertahun-tahun lamanya. Terlebih lagi yang berbahan dasar sutera alam yang berasal dari ulat sutera alam liar. Pertemuan pimpinan dari kedua kota budaya tersebut akan berlangsung di Gedung Agung (Geihinkan) yang khusus diperuntukkan untuk menyambut tamu penting setingkat kepala negara. Selain bertemu Yamada, Sultan HB X juga dijadwalkan bertatap muka dnegan Gubernur Osaka dan gubenrur Hyogo (Kobe). Fitriani mengemukakan, salah satu bentuk kerjasama teknologi di bidang pertekstilan. "Kimono Jepang merupakan salah satu contohnya yang mau kita pelajari, bagaimana bisa menghasilkan tekstil yang berkualitas serta mutu pewarnaan yang kuat tanpa banyak menggunakan bahan-bahan kimia," ujarnya. Ia juga mengatakan, bagaimana meningkatkan kualitas kain batik dan juga pewarnaanya. Dengan demikian bisa dilakukan kolaborasi yang lebih jauh lagi dengan industri tekstill Jepang. "Kolaborasi nantinya juga menyangkut soal bahan kain yang bisa digunakan untuk membuat bahan kimono yang bermutu tinggi. Jadi tekstil Yogyakarta bisa menembus pasaran Jepang, termasuk dalam upaya memperluas pasar kimono berbahan batik yang terbuat dari sutera alam," ujarnya. Selama di wilayah Kansai, Sultan HB X dijadwalkan juga akan menggelar dialog pariwisata bekerjasama dengan pihak Garuda Indonesia perwakilan Jepang guna mempromosikan pariwisata Yogyakarta di Osaka, Kobe dan Kyoto. Apalagi, Garuda akan membuka kembali rute penerbangan Nagoya - Denpasar pada 2 Juni mendatang. Dari Bali, wisatawan Jepang juga bisa memiliki penerbangan langsung menuju Yogyakarta. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008