Jakarta, (ANTARA News) - Bank Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang menyiapkan perluasan program kerjasama untuk menangani pencegahan tindak korupsi di perbankan.
"Itu akan kita bahas bersama KPK. Kita akan bertemu lagi dengan seluruh pimpinan KPK," kata Gubernur Bank Indonesia Boediono usai bertemu Ketua KPK Antasari Azhar di Jakarta, Senin.
Sementara Antasari mengatakan KPK dan BI ke depan akan bersinergi untuk mencegah korupsi mengingat bank juga punya potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"KPK akan melihat dari aspek hukum dan BI dari aspek kebijakan perbankan. Bank kan punya potensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga moneter. Mari kita beri kepastian itu," kata Antasari.
Ditambahkannya, salah satu program bersama BI dan KPK, yakni penindakan dan pencegahan tindak korupsi seperti memberikan masukan kepada perbankan untuk diantisipasi agar tidak terjadi korupsi yang mengakibatkan kerugian negara.
"Misalnya di BI kan ada peraturan yang mengikat perbankan. Kita beri saran agar berhati-hati jika menerima penempatan dana APBD dari pejabat publik di bank-bank daerah dan bank pemerintah," katanya.
Sementara Deputi Gubernur BI Mulyaman D Hadad mengatakan untuk meningkatkan penegakan hukum di perbankan yang selama ini sudah dijalankan, BI akan memperluas wilayah kerjasama BI dengan aparat penegak hukum seperti dengan KPK.
"Kita ingin meluaskan wilayah kerjasama itu, artinya selama ini dalam tindak pidana perbankan (tipibank) sudah ada MoU, BI, Polri dan Kejaksaan yang sudah kita perluas dengan PPATK dan KPK," katanya. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008