Anda parkir di Thamrin 10 contohnya, cukup dengan Rp5 ribu rupiah sepanjang hari. Ya siapa yang akan naik kendaraan umum?
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menutup lahan parkir (park and ride) Thamrin 10 dan disulap menjadi pusat kuliner yang dia sebut dapat menggerakkan perekonomian masyarakat kecil.

"Tempat itu akan kami ubah. Tidak menjadi tempat parkir tapi menjadi tempat pusat kegiatan kuliner. Jadi justru bisa menggerakkan perekonomian, UMKM masuk, kemudian di situ diubah menjadi tempat kuliner," ucap Anies di Balaikota Jakarta, Selasa.

Pengalihan fungsi ini, merupakan bagian dari rencana Anies untuk menutup sejumlah kantong parkir yang berada di tengah-tengah pusat kota Jakarta yakni kawasan Sudirman-Thamrin demi menekan penggunaan kendaraan pribadi.

Baca juga: Warga sayangkan penutupan "Park and Ride" Thamrin 10

"Kita harus mengurangi jumlah pengendara bermobil dengan cara satu, tarifnya parkir dapat dinaikkan dan yang kedua, tempat parkirnya dikurangi," kata Anies.

Anies menyebutkan bahwa kawasan park and ride di kawasan Thamrin mampu menampung hingga 70 ribu slot kendaraan yang dinilainya bisa menggerakkan keinginan masyarakat menggunakan transportasi publik.

Baca juga: South Quarter sediakan parkir khusus penumpang MRT

"Anda parkir di Thamrin 10 contohnya, cukup dengan Rp5 ribu rupiah sepanjang hari. Ya siapa yang akan naik kendaraan umum? Semuanya akan pakai, lebih rasional kan? Dengan ditutup kami berharap masyarakat memarkir kendaraan di rumah dan beralih ke kendaraan umum," ucapnya.

Saat ini, Anies mengatakan Pemprov sedang mengkaji rencana menaikkan tarif parkir di Jakarta guna menekan penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta. Namun, dia tidak merinci soal rencana menaikkan tarif parkir dan meminta masyarakat untuk bersabar menunggu.

"Parkirlah mobil di rumah anda. Sekarang lagi disiapin dulu nanti kalau sudah final pasti diumumkan, tapi enggak lama lagi kok," kata Anies.

Untuk meningkatkan penggunaan transportasi publik, Pemprov DKI Jakarta telah memperluas penerapan ganjil genap sebanyak 16 ruas jalan hingga akhirnya kini menjadi 25 ruas jalan

Saat ini, aturan perluasan ganjil-genap dalam tahap uji coba yang rencananya dimulai sejak Senin, 12 Agustus hingga 6 September 2019. Sistem ganjil genap diterapkan pada Senin-Jumat pukul 06:00-10:00 WIB dan pukul 16:00-21:00 WIB.

Ke-16 ruas jalan yang baru diterapkan uji coba sistem ganjil genap yakni Jalan Pintu Besar Selatan, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan RS Fatmawati, Jalan Suryopranoto, Jalan Balikpapan, Jalan Kyai Caringin, Jalan Tomang Raya, Jalan Pramuka, Jalan Salemba Raya, Jalan Kramat Raya, Jalan Senen Raya dan Jalan Gunung Sahari.

Sementara jalan yang sudah diterapkan ganjil-genap sebelumnya adalah Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Sebagian Jalan Jenderal S Parman (dari ujung simpang Jalan Tomang Raya sampai simpang Jalan KS Tubun), Jalan Gatot Subroto, Jalan Jenderal MT Haryono, Jalan HR Rasuna Said, Jalan DI Panjaitan, Jalan Jenderal Ahmad Yani (mulai simpang Perintis Kemerdekaan sampai simpang Jalan Bekasi Timur Raya).

Perluasan ganjil genap ini efektif berlaku atau mulai akan diberlakukan tilang pada 9 September 2019.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019