Kuala Lumpur (ANTARA News) - Demontrasi anti kenaikan BBM juga terjadi di negeri jiran Malaysia, Jumat, meskipun masih kecil-kecilan, seperti yang terjadi di depan masjid Djamiek, Kuala Lumpur, dan masjid Taman Dato` Harun, Petaling Jaya, Selangor. Unjuk rasa sporadis tersebut semacam "pemanasan" sebelum demontrasi besar-besaran di depan Twin Tower Petronas, 12 Juli 2008. "Kami menolak kenaikan BBM. Kami minta ditarik keputusan itu," kata Mustafa Mansur, koordinator aksi di depan masjid Djamiek, Kuala Lumpur. Demo dengan massa sekitar 20 orang di depan masjid Djamiek dikoordinir oleh Ikrar (Ikatan Kebajikan Rakyat) dan demo dengan massa sekitar 50 orang di depan masjid Taman Dato Harun diprakarsai oleh Angkatan Muda Keadilan (AMK), kaki tangan pemuda PKR (Partai Keadilan Rakyat). Para pelaku demontrasi memanfaatkan jama`ah masjid untuk melawan kebijakan kerajaan Malaysia yang menaikan harga bensin sebesar 40,6 persen menjadi 2,7 ringgit (Rp7.800) per liter dan solar naik sebesar 63,1 persen menjadi 2,58 ringgit (Rp7.500) per liter dimulai Kamis, 5 Juni 2008. "Memang ini untuk warming up (pemanasan) sebelum demontrasi besar-besaran yang diprakarsai oleh oposisi pada 12 Juli 2008 di depan Twin Tower Petronas, Kuala Lumpur," kata Mustafa. Demontrasi tidak ada long march. Juru bicara hanya teriak-teriak mengutuk kenaikan harga BBM dan hanya membawa tiga karton. Demontrasi dilakukan setelah sholat Jum`at sudah tentu mengundang perhatian orang, apalagi puluhan polisi sudah bersiap-siap sejak sebelum sholat. Hingga Jum`at sore, sudah ada empat demontrasi kecil menentang kenaikan harga BBM di Malaysia. Pada hari pertama kenaikan harga BBM, Kamis, ada sekitar 30 orang demontrasi di dekat terminal bus Pudu Raya, dan juga di Ipoh, Perak.(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008