Jakarta (ANTARA News) - "Ini seperti saya waktu ikut KTT OKI di Senegal. Meskipun di kapal, akan tetapi suasananya tidak seperti di kapal. Mewah sekali," celetuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Ballroom KRI dr Soeharso-990. Presiden Susilo berada di Ballroom KRI Soeharso untuk mendengarkan paparan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2008 dari Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya TNI Tedjo Edhy. Melihat kemewahan dan fasilitas KRI Soeharso-990, Presiden Yudhoyono seakan teringat kembali saat berada di Kapal Pesiar buatan Italia yang disediakan untuk para delegasi KTT Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada Maret 2008. Saking kagumnya pada kemewahan kapal perang rumah sakit TNI Angkatan Laut itu, beberapa saat Presiden Yudhoyono menyempatkan diri berfoto bersama dengan putra sulungnya Kapten (Inf) Agus Harry Murti, selaku Perwira Seksi Operasi (Pasie-ops) Yon Infanteri (Yonif) 305 Kostrad, Karawang, Jawa Barat. KRI dr Soeharso-990 adalah kapal perang rumah sakit TNI AL yang dibeli Indonesia dari Korea Selatan. Kapal Perang yang semula bernama Tanjung Dalpele itu, memiliki berbagai fasilitas layaknya rumah sakit seperti ruang operasi lengkap dengan sejumlah tenaga dokter spesialis, 65 staf medis dan mampu menampung sekitar 400 pasien rawat inap. Jika dalam keadaan darurat, KRI dr Soeharso juga bisa menampung 400 pasukan dan 3.000 penumpang. Sebagai kapal angkut, kapal ini mampu mengangkut 14 truk/tank dengan bobot per truk/tank 8 ton, tiga helikopter tipe Super Puma, dua Landing Craft Unit (LCU) tipe 23 M dan satu hovercraft. Layaknya kapal perang, KRI Soeharso-990 dilengkapi senjata Meriam Bofors SAK 40 mm L/70 1 pucuk, dua pucuk Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20mm, dan dua buah senapan Mesin 12,7 mm. Tenaga penggeraknya adalah mesin diesel. Kepala Negara di dampingi Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Kepala Staf Angkatan Laut (kasal) Laksamana TNI Sumardjono dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio berada di KRI Soeharso sejak Minggu (15/6) sore sampai Senin (16/6) pagi untuk menyaksikan rangkaian Operasi Terpadu di Sangatta, Kalimntan Timur sebagai bagian dari Latgab TNI 2008 yang bersandikan "Yudha Siaga". Seakan tak henti mengagumi kehebatan dan kemeWahan KRI Soeharso, tak tak mau kehilangan kesempatan, usai menyaksikan rangkai aksi tempur laut dan serangan udara strategis, Presiden Yudhoyono kembali berfoto bersama dengan putra sulungnya di anjungan kapal. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008