Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Kongres, Konvensi, dan Pameran Indonesia atau Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) tengah mempersiapkan proposal untuk meminta pemerintah menetapkan tahun 2009 sebagai tahun kunjungan MICE (Meeting Incentif Convention and Exhibition) atau Visit MICE Indonesia Year 2009. "INCCA sedang siapkan proposal agar tahun depan VIY (Visit Indonesia Year) bisa dikonsentrasikan kepada MICE, agar supaya VIY tetap berkesinambungan," kata Ketua INCCA, Iqbal Allan Abdullah, di Jakarta, Kamis. Iqbal mengatakan, INCCA akan memberikan masukan kepada pemerintah tentang event-event MICE yang disesuaikan dengan kondisi di 10 destinasi MICE Indonesia yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Jakarta, Bali, Batam, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Padang, Makassar, Manado, dan Bandung. "Misal jangan menawarkan event `meeting dan leisure` di Jakarta, karena tidak cocok," jelas Ketua INCCA itu. Selain itu, INCCA juga akan memberi masukan tentang pengembangan SDM MICE Indonesia dan agar pemerintah bisa memfasilitasi kredit bagi penyelenggara MICE. "Di pariwisata, sangat sulit bagi pengusaha MICE kecil untuk berkembang karena tidak ada akses pinjaman pendanaan," katanya. Naik 40 Persen Iqbal memprediksikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang untuk tujuan MICE di Indonesia akan naik menjadi 40 persen dari sebelumnya hanya 38,48 persen pada 2007, dimana menyumbang sekitar 2 Miliar dolar AS. "Saya kira tahun ini bisa mencapai 40 persen atau lebih, karena kita lihat dari tahun 2004 sampai 2006, prosentasi MICE sudah mencapai 40 persen," katanya. Dia melihat permintaan untuk penyelenggaraan MICE di Indonesia ternyata tinggi walaupun secara kasat mata lebih tinggi event MICE di Singapura. Iqbal mengatakan, sebanyak 80 persen penyelenggaraan MICE di Indonesia masih dilakukan di Jakarta dan Bali, sedangkan 20 persen sisanya dilakukan di 8 kota destinasi MICE yaitu di Batam, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Padang, Makassar, Manado, dan Bandung. "Kita buat rumusan porsi 8 destinasi lain bisa meningkat karena ini terkait dengan otonomi daerah," kata dia. Iqbal mengatakan mereka terkadang terhadang kendala ingin meningkatkan kegiatan MICE di delapan kota tersebut, tetapi pemerintah daerah tidak memprioritaskannya. "Mereka (pemda di 8 kota destinasi MICE) agar membuat program untuk tahun depan yang bisa menonjolkan event MICE, misal bekerjasama dengan universitas di kotanya," kata Iqbal. Bagi pemerintah daerah Jakarta dan Bali, MICE sudah jadi andalan sehingga mereka telah bekerjasama dengan pihak terkait MICE. Iqbal mengatakan, 70 persen event MICE yang digelar di Indonesia dengan skala kegiatan 100 - 300 orang, sedangkan 10 persen dengan skala kegiatan 300 - 500 orang dan lima persennya dengan skala kegiatan 500 - 1.000 orang. "Lima persen sisanaya baru yang skala kegiatan lebih besar dari seribu orang," kata Iqbal. Iqbal cenderung tidak setuju dengan ide dari mantan Menbudpar, Joop Ave, agar pemerintah membangun gedung konvensi dengan kapasitas diatas 10.000 orang "Kita memang butuh (gedung konvensi kapasitas 10.000 orang), tetapi kita lihat `supply and demand`. Event MICE lebih banyak dibawah 1.000 orang," kata Iqbal. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008