Brisbane (ANTARA News) - Mantan pendeta asal Amerika Serikat (AS) yang memeluk Islam sejak 1991, Yusuf Estes, mengatakan, Islam merupakan agama yang tidak hanya terpesat perkembangannya di dunia tetapi juga lebih menarik perhatian kaum wanita di berbagai belahan dunia. "Perbandingan antara wanita dan pria yang memeluk Islam adalah 10 berbanding dua," katanya di depan ratusan orang warga Kristen dan Muslim yang memadati aula kota (city hall) Brisbane, Australia untuk mendengarkan ceramahnya tentang Islam yang damai Minggu. Ulama Muslim AS yang merupakan imam di sebuah instalasi militer AS di Texas dan pendakwah di Biro Penjara Federal AS sejak 1994 itu mengatakan, kaum wanita yang kini lebih dominan sebagai pemeluk Islam daripada pria ini menunjukkan ketertarikan mereka pada agama yang menempatkan posisi mereka tinggi dan mulia. "Mengapa lebih banyak wanita yang memeluk Islam dari kaum pria? Apakah karena mereka mau dipukuli (pria Muslim)?" katanya bergurau untuk menepis anggapan keliru sejumlah pihak di luar Islam bahwa hak-hak wanita tidak dihormati dalam Islam. Islam tidak menyalahkan kaum wanitanya atas apa yang dilakukan oleh Hawa yang bersama Nabi Adam memakan buah kuldi yang dilarang Allah SWT sehingga mereka diturunkan ke bumi dan diampuni Allah kekhilafan mereka. "Dalam Islam, kita (setiap manusia) bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan...," katanya. Dalam ceramahnya yang berlangsung sekitar satu setengah jam dan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab itu, Yusuf Estes juga memaparkan fakta bahwa jumlah umat Islam kini mencapai lebih dari 1,2 miliar jiwa dan menjadikannya agama dengan perkembangan terpesat di dunia. Namun, kendati Islam diturunkan Allah SWT di jazirah Arab, tidak berarti bahwa Islam identik dengan Arab. Bahkan, lebih dari 80 persen pemeluknya adalah orang-orang non-Arab, katanya. Hanya saja, masih banyak orang yang salah faham tentang Islam dan para penganutnya, termasuk mereka yang menemukan kebenaran ilahiah dengan menjadi Muslim, kata Yusuf Estes. Ia mencontohkan bagaimana banyak orang di Amerika terkejut dan mereka-reka alasan orang-orang tenar masuk Islam, seperti saat mereka pertama kali mengetahui petinju legendaris, Cassius Marcellus Clay Jr, masuk Islam tahun 1975 dan berganti nama dengan Muhammad Ali. Hal yang sama juga menimpa publik Inggris saat mereka mengetahui penyanyi kenamaan mereka, Cat Stevens, memeluk Islam dan berganti nama dengan Yusuf Islam, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008