Batam (ANTARA News) - Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) per hari kini rata-rata Rp5,7 triliun atau meningkat sepuluh kali lipat ketimbang rata-rata harian pada tahun 2003.
Peningkatan itu, kata Kadiv Pemasaran BEI (Indonesia Stock Exchange/IDX), Wan Wei Yiong, kepada wartawan di Batam, Selasa, menunjukkan perekonomian di Indonesia dalam keadaan lebih aktif dan kondusif untuk berinvestasi.
Situasi yang kondusif untuk berinvestasi melalui pasar modal, kata Wan, sekarang ini terjaga dan investor biasanya pun telah dan akan mereaksi perkembangan, termasuk keadaan politik menjelang pemilu 2009.
Menurut Wan, sampai sekarang investor masih tenang-tenang saja.
BEI merupakan penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) sejak 30 November 2007.
Bursa saham merupakan bagian dari kelembagaan pasar modal.
Pasar modal berfungsi sebagai "leading indicator" bagi kecenderungan ekonomi suatu negara.
Pada akhir 2007, indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI ditutup pada level 2.739,704, atau meningkat 51,75 persen atau cukup signifikan dibandingkan dengan penutupan pada tahun 2006.
Sejarah pasar modal Indonesia membukukan pada 11 Desember 2007 terjadi level IHSG tertinggi yaitu 2.810,962.
Tahun lalu, hampir semua indikator perdagangan meningkat ketimbang pencapaian 2006.
Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 138,88 persen dari Rp1,8 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp4,3 triliun pada tahun kemarin.
Menurut Wan, rata-rata volume dan frekuensi harian pada tahun 2007 juga lebih baik dibanding tahun 2006 dengan peningkatan masing-masing 133,33 persen dan 142,68 persen.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008