London (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa (UE), Nadjib Riphat Kesoema, serta Konsuler Penerangan, Sosial dan Kebudayaan (Pensosbud) sekalgus Diplomasi Publik KBRI Brussel, P.L.E. Priatna, menerima penghargaan dari Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Bali, Di Gedung Ksirarnawa Art Center, Denpasar, Senin. Penghargaan yang diberikan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brussel, Belgia, itu atas segala perhatian dan jasa memperkenalkan, melestarikan dan mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Bali, khususnya dalam rangka Diplomasi Budaya di Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa. Menurut Priatna kepada ANTARA News London, Selasa, penghargaan tersebut diberikan Pemdaprov Bali kepada Perwakilan RI di luar negeri yang pertama kalinya dalam sejarah. Bagi KBRI Brussel, katanya, hal itu merupakan tanda penghargaan simpatik yang diterima pertama kalinya dalam perjalanan memasuki usia ke-60 peringatan hubungan diplomatik Indonesia-Belgia pada tahun 2009. "Pemerintah Daerah Bali menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas jasa dan partisipasi yang telah diberikan selama ini, serta kerjasama yang terjalin dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan", demikian Gubernur Bali, Dewa Beratha, dalam piagam tersebut. Dikatakannya, pemberian penghargaan ini merupakan apresiasi yang tinggi dan pengakuan atas upaya dan kinerja KBRI Brussel dalam mempromosikan seni budaya dan pariwisata, khususnya Bali, sebagai buah dari kerjasama yang terjalin selama ini. Penghargaan akan menjadi referensi dan mengairahkan perwakilan RI di manca negara, untuk mendorong promosi Indonesia dan Bali di wilayah Eropa, demikain Dubes RI Brussel, Nadjib Riphat Kesoema ketika menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Penyematan tanda penghargaan bersama sembilan budayawan dan seniman Bali ternama ini dilakukan dalam rangkaian acara tiga dasawarsa Pesta Kesenian Bali ke-30 (30th Bali Arts Festival), dari tanggal 14 Juni himgga 14 Juli mendatang. Seniman beken yang berdedikasi tinggi terhadap pengembangan kesenian dan budaya Bali ini, yang menerima penghargaan dan token sebesar Rp5 juta rupiah, antara lain I Gusti Putu Gde Wedhasnara (76) pencipta lagu populer berjudul "Malam Kenangan" dan "Berpisah di St Carolous". Selain itu, penghargaan juga diserahkan kepada I Dewa Gde Negara (79) penambuh gender dari Bangli, I Gusti Ayu Raka Rasmi (69) isteri Anak Agung Gde Jelantik, penari top Oleg Tamulilingan ke manca negara. Ni Wayan Kerti (67) pengembang tari joged Bali. Penghargaan juga diserahkan kepada I Gde Karsa (68) seniman kidung kekawin ayat-ayat suci agama Hindu Bali. I Ktut Wesen (59) dalang sohor Wayang Bali dan gong Kebyar. I Nyoman Swiji (71) dalang sekaligus penari janger dan koreografer. I Gde Derestha (62) penabuh Kendang. I Gde Karsa (68) sastrawan dan Wayan Tembau Kariasa (63) dramawan Bali juga mendapat penghargaan serupa, demikian P.L.E. Priatna. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008