Sampit (ANTARA) - Politisi PDIP yang juga Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Ahyar Umar mendaftarkan diri menjadi calon bupati melalui PDIP untuk bertarung pada Pemilu Kepala Daerah 2020 nanti.

"Motivasi saya mendaftarkan diri karena saya ingin memajukan Kabupaten Kotawaringin Timur hingga minimal sejajar dengan daerah lain di Pulau Jawa, salah satunya di bidang olahraga," kata Ahyar saat menyerahkan berkas pendaftaran ke kantor DPC PDIP Kotawaringin Timur di Sampit, Selasa.

Penyerahan berkas Ahyar diterima Ketua DPC PDIP Ahmad Yani dan Ketua Penjaringan Calon Kepala Daerah Kotawaringin Timur PDIP Kotawaringin Timur Nadiansyah dan sejumlah pengurus lainnya.

Ahyar tidak asing di partai itu karena dia menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Politik DPC PDIP Kotawaringin Timur. Namun kedatangannya menyerahkan berkas pendaftaran calon bupati cukup mengejutkan karena sebelumnya dia belum pernah bercerita terkait rencananya itu kepada pengurus.

Ahyar berlatar belakang seorang anggota Polri yang memilih pensiun dini dan kini banyak meluangkan waktunya untuk membangun olah raga Kotawaringin Timur. Pengusaha ini dipercaya memimpin KONI Kotawaringin Timur karena sejak lama dia memang aktif di dunia olahraga, khususnya tenis meja. Bahkan salah satu putrinya kini menjadi atlet tenis meja berprestasi nasional.

Ahyar berharap dirinya akan diusung PDIP menjadi calon bupati pada pilkada 2020 nanti, apalagi dirinya merupakan kader, bahkan pengurus DPC PDIP Kotawaringin Timur.

Terkait bakal calon bupati, Ahyar mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah tokoh yang dinilai memiliki potensi besar untuk digandeng. Namun keputusannya nanti tergantung PDIP jika memang dirinya diberi kepercayaan maju dalam pilkada.

Ahyar juga mengaku akan mendaftarkan diri menjadi calon bupati ke partai politik lain karena dengan tujuh kursi yang dimiliki PDIP di DPRD Kotawaringin Timur, membuat partai ini harus berkoalisi agar bisa mengusung calon bupati.

"Saya juga akan mendaftar di Gerindra dan Nasdem. Tapi menunggu tanggapan apakah mereka menerima pendaftar dari luar partai mereka karena saya kan kader PDIP. Saya juga sudah membentuk tim untuk persiapan pencalonan ini," jelas Ahyar.

Ketua DPC PDIP Kotawaringin Timur Ahmad Yani mengaku bangga karena Ahyar merupakan kader PDIP sendiri. Hal ini menjadi gambaran bahwa PDIP memiliki banyak kader yang mumpuni untuk diusung menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

"Berkas pendaftaran Pak Ahyar ini kami terima dan segera kami kirimkan ke pusat karena kami tidak boleh menahan-nahannya. Kami di DPC ini hanya bertugas menyalurkan, sedangkan proses dan keputusannya ada di tangan DPP PDIP," kata Yani.

Baca juga: Pilkada 2021 Kotawaringin Timur butuh dana Rp40 miliar

Baca juga: Sudah 800 hektare lahan terbakar di Kotawaringin Timur

Baca juga: Hujan berpotensi mengguyur dua kecamatan di Kotawaringin Timur



Hingga saat ini sudah ada tujuh orang yang mengambil formulir pendaftaran calon bupati di PDIP Kotawaringin Timur. Mereka adalah H Muhammad Jhon Krisli, Alexius, Ferry Khaidir, Supriadi, Yanson, H Nurul Edy dan H Ahyar Umar.

Empat orang merupakan kader PDIP yaitu H Muhammad Jhon Krisli, Alexius, Ferry Khaidir dan H Ahyar Umar. Tiga orang lainnya yaitu Supriadi merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kotawaringin Timur, Yanson merupakan pengusaha di Kabupaten Katingan dan H Nurul Edy merupakan putra daerah Kotawaringin Timur yang saat ini menjadi pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Dari jumlah tersebut, sudah ada tiga orang yang menyerahkan berkas pendaftaran yaitu H Muhammad Jhon Krisli, Alexius dan H Ahyar Umar. Jumlah pendaftar diperkirakan akan bertambah sebelum pendaftaran ditutup pada 28 September nanti.

"Dalam penjaringan di PDIP, kader dan nonkader mempunyai peluang yang sama untuk terpilih. Semua tergantung DPP dan hasil survei. Sudah dua kali survei dan memang tidak melibatkan DPC supaya hasilnya apa adanya. Selain di DPC, bisa pula langsung mendaftar di DPP," kata demikian Yani.

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019