Bogota, Kolumbia (ANTARA News) - Aksi pembebasan Ingrid Betancourt dan 14 sandera lainnya akan diangkat ke layar lebar, lapor televisi kabel RCN-TV di Bogota, Kolumbia, Minggu. "Mereka masih harus menentukan bahasa yang akan digunakan untuk menulis naskah filmnya, juga soal apakah kegiatan syuting akan dilakukan di Kolumbia atau di Prancis," kata RCN News dalam satu laporan. Film yang judulnya belum diberitahukan itu akan dibesut oleh sutradara Kolumbia, Simon Brand, dan diproduksi secara kerjasama dengan sebuah rumah produksi Hollywood, di bawah pengawasan RCN-Cine. Tidak disebutkan kapan kegiatan pengambilan gambar akan dilakukan. Betancourt (46), mantan kandidat presiden dengan dua kewarganaraan, Perancis dan Kolumbia, diselamatkan bersama tiga warga Amerika dan 11 sandera lainnya pada Rabu lalu, dalam satu operasi militer tidak berdarah yang berhasil memperdaya kelompok gerilyawan FARC sehingga berpikir bahwa tawanan mereka hanya dipindahkan ke kamp gerilyawan lain. Sebelum melakukan operasinya, pasukan militer Kolumbia belajar akting dan menyamar sebagai gerilyawan dan wartawan. Mereka kemudian berhasil menipu gerilyawan FARC untuk membawa seluruh tawanan dengan sebuah helikopter sementara sejumlah kamerawan palsu merekam aksi tersebut. Setelah diterbangkan ke Perancis dan bertemu dengan kerabatnya, Betancourt dalam satu wawancara yang disiarkan di Perancis, Minggu, menyatakan bahwa ia berencana menulis sebuah drama tentang pengalamannya selama enam tahun dalam tawanan. Simon Brand sangat dikenal di Kolumbia berkat karya film berjudul "Paraiso Travel" (2007) dan film Inggris berjudul "Unknown" (2005). Ia juga menulis video musikal sejumlah bintang termasuk Shakira dan Enrique Iglesias. Kelahiran 25 Desember 1961, Ingrid Betancourt adalah seorang politikus Kolumbia berdarah Perancis. Selama karirnya, ia pernah menjadi senator dan aktivis anti korupsi. Betancourt diculik oleh FARC (Tentara Revolusi Kolumbia) pada 23 Pebruari 2002 dan baru dibebaskan bersama 11 tawanan lain (3 warga negara AS dan 11 polisi dan tentara Kolumbia) oleh pasukan keamanan Kolumbia dalam satu aksi yang disebut Operation Jaque pada 2 Juli 2008. Betancourt menjadi tawanan FARC selama tidak kurang dari 2.321 hari, terhitung sejak ia diculik saat sedang berkampanye di sebuah daerah yang dikuasai gerilyawan, dengan mengabaikan peringatan pemerintah, polisi dan tentara untuk tidak berkampanye di daerah itu, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008