Guatemala (ANTARA) - Pemerintah Guatemala memusnahkan sekitar 1,5 juta tanaman kokain dengan perkiraan nilai jual sebesar 800 juta dolar AS, demikian Presiden Jimmy Morales pada Senin saat pemerintahannya menargetkan kejahatan terorganisir dan industri kokain.

Morales mengatakan kepada awak media saat konferensi pers bahwa para petugas membongkar empat laboratorium pemrosesan kokain, dengan salah satunya memiliki kemampuan produksi antara 300 hingga 500 kilogram kokain per hari.

Petugas menemukan sejumlah lahan kokain berukuran besar dan laboratorium untuk memprosesnya awal bulan ini setelah pemerintahan Morales dan Kongres menyerahkan kekuasaan darurat sementara kepada militer di timur laut Guatemala guna menanggapi pembunuhan tiga prajurit.

Pemerintah menyebutkan ketiganya tiba-tiba diserang oleh pengedar narkoba.

Guatemala, seperti negara-negara Amerika Tengah lainnya, selama beberapa tahun menjadi negara transit utama untuk produksi kokain di Amerika Selatan.

Namun penemuan lahan dan laboratorium tersebut mendorong menteri dalam negeri negara itu mengakui bahwa Guatemala kini tidak hanya menjadi negara transit bagi pengedar narkoba, tetapi sebagai negara penghasil kokain.

Hal itu menyoroti kekhawatiran bahwa produksi kokain bergeser ke luar negara-negara Andes dan lebih dekat dengan sumber permintaan terbesarnya di Amerika Serikat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Guatemala nyatakan keadaan darurat karena geng narkoba
Baca juga: Guatemala terjunkan 2.000 tentara pascaserangan maut

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019