Yangon (ANTARA News)- Seorang tewas dan seorang lainnya terluka ketika satu bom meledak di sebuah bus penumpang yang sedang menuju kota utama Myanmar, kata media pemerintah, Selasa. Ledakan itu terjadi pukul 08:50 waktu setempat (09:20 WIB) Senin, di jalan menuju kota Yangon, kata suratkabar The Light of Myanmar. "Seorang penumpang tewas dan seorang lainnya cedera akibat ledakan di sebuah bus yang sedang dalam perjalanan dari Kyaukkyi ke Yangon," kata suratkabar itu dan menyatakan pihak berwenang sedang menyelidiki ledakan tersebut. Pria yang tewas itu bernama Khant, 55 tahun, katanya. Seorang pria berusia 46 tahun bernama Pa Pa mengalami luka di perut akibat ledakan yang terjadi dekat kota Daik Oo, 135km timur laut Yangon. Pihak berwenang segera menuduh bahwa serangan bom itu dilakukan pemberontak. "Pemberontak berikrar melakukan tindakan-tindakan yang destruktif untuk mengacaukan stabilitas negara, ketenangan masyarakat dan melakukan pelanggaran hukum dan ketertiban untuk membuat panik masyarakat," kata surat kabar itu dikutip AFP. Bus itu memulai perjalanannya dari Kyaukkyi dekat perbatasan negara bagian Karen di mana pemberontak etnik melakukan pemberontakan puluhan tahun terhadap rejim militer, yang memerintah Myanmar sejak tahun 1962, untuk menuntut otonomi bagi wilayah mereka. Awal bulan ini sebuah bom kecil meledak di kantor-kantor Asosiasi Uni Solidaritas dan Pembangunan yang pro junta di pinggiran Yangon, tidak ada korban cedera tetapi menimbulkan sebuah lobang di dinding gedung itu. Myanmar menghadapi sejumlah kelompok perlawanan yang terorganisir. Ledakan-ledakan kecil seperti itu biasanya dipersalahkan pada para pemberontak etnik dan kelompok pembangkang di pengasingan. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008