Manado (ANTARA News) - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) kehabisan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat kapal tanker mengalami keterlambatan akibat gelombang tinggi di perairan Sulawesi.
Kapal tanker mengalami keterlambatan enam jam tiba di Depot Bitung karena kapal tanker tidak bisa berlayar dengan kecepatan normal akibat gelombang yang cukup tinggi, dan diperkirakan baru akan tiba Jumat besok (18/7), kata Kepala Depot Pertamina Bitung, Slamet Sumarso, di Manado, Kamis.
Dua kapal yang diharapkan tiba di Manado paling lambat besok, yakni MT Andhika Ashura Cargo membawa premium 1500 Kiloliter (Kl) dan solar 4000 Kl, dan MT Providence Cargo memuat premium 7000 Kl, minyak tanah 5200 Kl dan solar 6000 Kl, kata Slamet.
Masyarakat diminta tidak panik dan tidak perlu melakukan pembelian secara besar-besaran, sebab dua kapal tersebut membawa BBM dalam jumlah cukup untuk kebutuhan, dan akan langsung disalurkan ketika dua kapal tersebut merapat di Depot Pertamina Bitung.
Dari pantauan di sejumlah SPBU di Manado, kekosongan premium maupun solar mulai terjadi sekitar pukul 09.00 Wita, dan menjelang sore semakin banyak SPBU yang tidak punya stok minyak, akibatnya antrean kendaraan tak dapat dihindarkan lagi.
Sejak kemarin tidak ada pasokan ke SPBU, sehingga stok yang masih tersisa langsung habis pada Kamis pagi ini,?kata John, salah seorang petugas SPBU di kawasan Sario Manado.
Humas Pertamina PT Pertamina Sales Area Manado, Hanny Walelangi, mengatakan, kekosongan stok hanya terjadi untuk jenis premium saja, sementara solar tetap tersedia dalam jumlah cukup di depot Bitung dan kejadian ini murni force major.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008