Jakarta (ANTARA) - Mantan produser Hollywood Harvey Weinstein, Kamis, meminta agar persidangan pemerkosaan yang akan datang diadakan di luar New York City, namun pengadilan menolak permintaan tersebut.

Weinstein beralasan pengawasan media yang intensif akan membuatnya tidak mungkin mendapatkan penilaian yang adil, demikian seperti dilansir Reuters, Jumat.

Salah satu produser Hollywood yang berkuasa itu dijadwalkan untuk disidang di Manhattan pada Januari. Dia dituduh melecehkan dua perempuan pada 2006 dan 2013. Untuk mendukung kasus mereka, jaksa akan memanggil wanita ketiga guna bersaksi bahwa Weinstein memperkosanya pada 1993.

Weinstein, yang mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu, menghadapi hukuman seumur hidup jika dinyatakan bersalah.

Sekitar 70 wanita menuduh Weinstein melakukan pelecehan seksual selama beberapa dekade. Weinstein membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa setiap hubungan seksual yang terjadi sudah disetujui dua belah pihak.

Baca juga: Harvey Weinstein dan penggugat capai kesepakatan kompensasi

Tuduhan tersebut membantu memicu gerakan #MeToo, di mana ratusan wanita buka-bukaan melancarkan tuduhan atas kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan pria berkuasa dalam dunia bisnis, politik, media dan hiburan.

Weinstein telah meminta pengadilan banding negara bagian di Manhattan untuk memindahkan persidangan ke Long Island atau Albany.

"Bisa dibilang New York City adalah tempat yang paling tidak mungkin di dunia di mana Bapak Weinstein dapat menerima persidangan yang adil, di mana para juri dapat mendengar bukti, merundingkan, dan memberikan putusan dalam suasana yang bebas intimidasi dari tekanan untuk memberikan hasil yang dituntut para politisi, aktivis, selebritas, dan media," tulis pengacaranya.

Baca juga: "Untouchable", film dokumenter soal Harvey Weinstein diputar di Sundance
 

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019