Jakarta, (ANTARA News) - Dalam kehidupan Joker (Heath Ledger), kekacauan di Kota Gotham adalah kesenangan dan berbuat kejahatan adalah permainan yang sangat disukainya. Ia merampok bank, bersekutu dengan para mafia, membunuh warga Kota Gotham, semuanya untuk kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan dari keluarganya. Joker merupakan tokoh antagonis dalam film sekuel Batman berjudul "The Dark Knight". Joker selalu tampil dengan riasan wajah warna putih yang tebal dan memasang pemerah bibir menyamarkan kedua sisi pipinya yang penuh jahitan. Film produksi Warner Bros Pictures ini ceritanya ditulis dan disutradarai Christopher Nolan. Para aktor dan aktris dalam film ini antara lain Christian Bale (Batman), Gary Oldman (Jim Gordon), Aaron Eckhart (Harvey Dent), Maggie Gyllenhaal (Rachel). Film ini berjenis action dan mengisahkan kembalinya sang ksatria kegelapan untuk memberantas kejahatan yang tengah gencar dilakukan para mafia di Kota Gotham. Dalam aksinya kali ini, Batman dibantu Letnan Jim Gordon dan Jaksa Harvey Dent. Para mafia yang merasa terancam dengan keberadaan Batman, menggandeng Joker untuk mengakhiri sepak terjang si kelelawar hitam itu. Joker yang tampang dan gaya bicaranya aneh ini pada akhirnya berhasil mengacaukan segala rencana yang dibuat Gordon, Dent, dan Batman. Joker mulai melancarkan aksinya menhancurkan kota. Satu persatu korban sipil dan aparat kepolisian berjatuhan. Aksi Joker seolah tak terbendung dan nantinya menempatkan Batman pada posisi sulit diantara orang-orang terdekat yang dicintainya dengan rakyat Gotham. Keadaan semakin memburuk dan sang ksatria kegelapan berada dalam dilema, ia berdiri di batas antara seorang pahlawan atau seorang penjaga keamanan yang hanya diperlukan ketika terjadi kejahatan di Kota Gotham. Kontroversi Film "The Dark Knight" dirilis 18 Juli di Amerika. Namun berbagai kontroversi telah telah merebak sejak awal 2008 lalu, terutama ketika Heath Ledger tewas akibat over dosis (22 Januari 2008). Sebagian pihak berspekulasi bahwa kematian Ledger berkaitan dengan perannya yang jahat dan anarkis sebagai Joker, Ledger diduga mengalami depresi akibat karakter Joker yang amat kelam. Tak hanya soal kematian Ledger, "The Dark Knight" menjadi perbincangan banyak pihak karena Nolan menulis kisah yang lebih kelam, misterius, dan sadis. Kepiawaiannya ini bisa jadi tak lepas dari pengalaman Nolan sebelumnya dalam menggarap film thriller macam "Insomnia" dan "Memento". Pria asal London, Inggris ini mengisahkan detail intrik, berbagai kelicikan dan kecurangan yang terjadi antara para mafia dan Joker. Ia juga mengolah berbagai konflik yang terus bermunculan antara Gordon, Dent, dan anak buah mereka. Detail persoalan ini disajikan Nolan hingga mendekati akhir cerita, sehingga penonton yang untuk terus mengikuti perjalanan cerita hingga tuntas. Bagi penonton yang tidak suka menonton kisah yang rumit dan saling terkait satu sama lain, film ini bisa jadi membuat mereka didera kebosanan di pertengahan cerita. Dalam film ini terlihat pula bagaimana sang penulis naskah membuat berbagai kemungkinan-kemungkinan yang muncul dan pada saat yang lain menciptakan kunci-kunci adegan yang bisa menuntun penonton menebak akhir cerita. Dari sisi visual, Nolan tampaknya mengulang kembali pengalaman membuat film "Batman Begins", yakni tidak menghadirkan banyak aksi visual dan membiarkan film ini mengalir secara wajar. Ia lebih menekankan sisi ketegangan di benak penonton ketika perjalanan cerita sampai pada benturan-benturan antartokoh, antara lawan dan kawan. Dalam film ini Nolan juga keluar dari "kebiasaan" film-film superhero yang selalu menampilkan kecanggihan teknologi si tokoh jahat. Joker berdiri sendiri, tanpa istana atau markas yang megah, tanpa kehadiran pengawal atau kaki tangan, dan teman. Joker didesain sebagai sosok yang kesepian dan menginginkan kebahagiaan lewat caranya sendiri dengan cara memporak-porandakan Gotham. "Joker" Ketika film ini dalam masa pembuatan pada 2007 lalu, tokoh Joker telah mencuri perhatian banyak orang. Karakternya sebagai pembunuh berdarah dingin, tampangnya yang nyentrik, suka mengadu-domba orang lain, dan segala sesuatu yang misterius tentang dirinya seolah tak ada habisnya diperbincangkan. Sejak awal hingga akhir cerita sepak terjang Joker terlihat lebih dominan dibandingkan Batman itu sendiri. Karena itulah banyak pihak memuji penampilan Ledger dalam film terakhirnya ini. Sementara sosok Bale sebagai pemeran utama terlihat datar dan biasa saja. Hal ini bisa jadi karena sejak awal Nolan telah menuliskan cerita tentang Batman berada dalam kebimbangan dan perasaan serba salah. Film ini menggambarkan sosok Batman yang jauh dari sempurna dan menemukan berbagai kenyataan tentang sang tokoh yang ternyata tidak selalu menjadi pahlawan. Nolan menggambarkan Batman sebagai manusia biasa yang bisa saja bimbang, melakukan kekerasan, bertindak membabi-buta, dan emosional. Dalam sebuah wawancara dengan media di Amerika, Nolan bahkan menggambarkan karakter Batman sebagai sosok yang seram dna kejam. "The Dark Knights" adalah sekuel film Batman sebelumnya, "Batman Begins" yang rilis pada 2005 silam. Tangan dingin Nolan yang membidani kedua film tersebut. Nolan lahir di London, Inggris, 30 Juli 1970. Ia adalah sutradara, penulis naskah, dan produser film. Ia adalah putra dari pria berkebangsaan Inggris dan seorang ibu Amerika. Nolan menikah dengan seorang produser film, Emma Thomas, dan memiliki empat anak. Kini mereka tinggal di Los Angeles. Sejumlah pengamat film di Amerika memperkirakan film ini akan meraih sukses besar, berkaitan dengan jalan cerita maupun segala kontroversi yang menyertai film ini. Kematian Heath juga disebut-sebut sebagai salah satu alasan yang dapat mendongkrak penjualan film berbiaya sekitar 150 juta dolar AS ini.(*)

Pewarta: Oleh Desy Saputra
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008