Wina (ANTARA News) - Radovan Karadzic sempat lolos dari penangkapan, ketika polisi Austria menyerbu satu aparteman di Wina, tahun lalu. Polisi kala itu tak mengenali mantan Presiden Serbia dan tersangka penjahat perang yang menyamar, demikian berita dari koran Kronen Zeitung. Karadzic, yang ditangkap di Beograd awal pekan ini, setelah 11 tahun bersembunyi, didapati menyamar sebagai seorang dokter. Pemerintah Serbia menyatakan Karadzic (63), yang telah didakwa melakukan pemusnahan suku bangsa selama perang Bosnia, nyaris tak dapat dikenali dengan jenggot putih panjangnya. Kronen Zeitung dalam satu laporannya edisi Jumat (25/7) yang dikutip Reuters memberitakan, polisi menemukan pria berjanggut dan berambut putih itu ketika mereka menyerbu apartemen milik pacar seorang pria Serbia yang diduga telah menembak mati seorang pria lain Serbia di kafetaria di Wina pada Mei 2007. Ketika polisi meminta dia memperkenalkan diri, kata surat kabar tersebut, ia memperlihatkan paspor Kroasia dengan nama Petar Glumac. Ditambahkannya, ia berada di Wina untuk mengikuti pelatihan. Karadzic, katanya, kelihatan tenang dan menjawab secara lancar semua pertanyaan polisi mengenai dirinya. Kementerian Dalam Negeri Austria mengkonfirmasi serangan tersebut, yang berlangsung pada 4 Mei 2007, dan menyatakan polisi yang ikut mengenali Karadzic sebagai pria yang mereka lihat di apartemen itu ketika mereka melihat gambarnya setelah penangkapan tersangka penjahat perang tersebut. "Ketika gambar Karadzic disiarkan setelah penangkapannya di Serbia, personel polisi yang ikut dalam penyerbuan itu telah melaporkan pria itu, yang telah mereka temukan di sana mungkin adalah Karadzic," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Wolfgang Gollia, kepada stasiun televisi Austria. Gollia mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dengan pemerintah Serbia dan Kroasia, serta sedang mewawancarai polisi itu dan saksi mata lain sebelum mengkonfirmasi identitgas pria tersebut. Menurut laporan Kronen Zeitung, Karadzic tinggal di apartemen itu selama tiga bulan dan menjual rempah-rempah serta salep. Jumat pagi, harian Kurier, melaporkan Karadzic telah melakukan pengobatan dengan nama Pera sebagai penyembuh ajaib di beberapa rumah warga Serbia yang tinggal di Wina. Karadzic, yang memegang paspor Kroasia, tak memerlukan visa untuk masuk ke Austria. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008