PSSI harus dikelola secara profesional, sesuai tuntutan sebagai industri dan entitas bisnis

"Saya ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap PSSI. PSSI harus dikelola secara profesional, sesuai tuntutan sebagai industri dan entitas bisnis," kata dia.

Vijaya juga menginginkan PSSI lebih transparan. Ia ingin memiliki badan audit internal dan independen serta akan menggaji pengurus PSSI dengan layak. Dengan gaji yang layak, Vijaya yakin tak akan ada lagi masalah pengaturan skor dalam persepakbolaan Indonesia.

Ia juga ingin membawa sepak bola Indonesia maju agar sejajar dengan negara-negara lain, khususnya berada pada level yang sama dengan negara-negara Asia lainnya.

"Sehingga dengan begitu, saya berkeinginan bangsa Indonesia mampu menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Piala Dunia," kata Vijaya.

Untuk mewujudkan ambisinya itu, Vijaya mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah pengusaha nasional agar mendukungnya sebagai Ketum PSSI, serta berdiskusi tentang gagasan memajukan persepakbolaan nasional.

Vijaya Fitriyasa akan bersaing dengan 10 nama lainnya dalam bakal calon ketua umum PSSI 2019-2023.

Kesepuluh orang itu adalah CEO Nine Sport Inc Arif Putra Wicaksono, Ketua DPD RI 2019-2024 La Nyalla Mattalitti, Chairman klub Liga Australia Brisbane Roar Rahim Soekasah, Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia Sarman El Hakim, pewarta senior Yesayas Oktavianus, manajer klub Liga 3 Persigo Semeru FC Aven Hinelo, anggota DPR RI 2014-2019 sekaligus politisi Partai Gerindra Fary Djemi Francis, Brigjen TNI (Purn) Bernhard Limbong, Jenderal Bintang 3 Mochammad Iriawan, dan manajer tim sepak bola PraPON DKI Jakarta Benny Erwin.

Baca juga: Pemilihan Ketua Umum PSSI dilakukan terbuka

dari media sampai energi ...

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019