Makassar (ANTARA News) - Penyelamatan lingkungan akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah di Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai salah satu upaya menyelamatkan kerusakan lingkungan di daerah itu. "Ini adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah untuk menyelamatkan lingkungan kita, dengan cara mengkampanyekan penyelamatan lingkungan itu melalui sektor pendidikan," ujar Saleh Gottang, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Sulsel di Makassar. Menurut dia, dengan pendekatan melalui jalur pendidikan, maka diharapkan bisa lebih efektif. Pemahaman kepada siswa minimal untuk menjaga lingkungan di sekitarnya, seperti bahaya membuang sampah di sembarang tempat, karena dapat menimbulkan bahaya banjir. Untuk memasukkan sosialisasi penyelamatan lingkungan itu, lanjutnya, diharapkan pada semester ini sudah dapat diterapkan. Isu lain yang juga dapat dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah kampanye bahaya narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba). Sementara itu, Mustam Arif selaku Direktur Eksekutif Jurnal Celebes yang bergerak untuk melakukan advokasi penyelamatan lingkungan mengatakan, pihaknya mendukung penuh rencana pemerintah provinsi (Pemprov) Sulsel memasukkan isu itu sebagai salah satu bahan ajar siswa di sekolah. Kendati demikian, lanjutnya, sosialisasi penyelamatan lingkungan itu harus dibarengi pula dengan kebijakan pemerintah. "Jangan sampai pemerintah hanya melakukan sosialisasi yang intens bagi siswa sekolah, sementara kebijakan untuk mendukung penyelamatan lingkungan itu tidak ada," katanya. Ia mengemukakan, sebaliknya justeru kebijakan pemerintah lebih mendorong terjadinya eksplorasi sumber daya alam (SDA) yang membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Terkait dengan hal tersebut, lanjutnya, pemerintah harus berani mengimplementasikan penyelamatan lingkungan dalam bentuk kebijakan yang berpihak pada publik, demi kelangsungan kehidupan di muka bumi ini. Sekaligus sebagai upaya untuk menekan terjadinya global warming (pemanasan global). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008