Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antar-bank Jakarta, Senin sore, bergerak turun, namun posisinya sedikit lebih baik dibanding pagi harinya karena aksi lepas pelaku pasar terhadap rupiah agak berkurang.
"Posisi rupiah sore di bawah angka Rp9.100 per dolar AS dan ini lebih baik dari sesi pagi yang tercatat sempat pada posisi Rp9.101/9.103 per dolar AS. Hal ini menunjukkan tekanan pasar terhadap mata uang lokal itu mengendor," kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, Senin.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp9.095/9.100 per dolar AS dibanding penutupan sore pada Jumat Rp9.081/9.095 per dolar AS atau turun 14 poin.
Rully Nova mengatakan, rupiah mendapat tekanan cukup kuat dari pasar regional menyusul melemahnya bursa Wall Street pada penutupan waktu malam waktu sini, namun semakin siang tekanannya berkurang.
Ia memprediksi, peluang rupiah untuk bisa menguat pada hari berikutnya masih besar besar karena dana pengusaha Indonesia yang parkir di luar negeri diperkirakan akan kembali masuk ke Indonesia.
Sejumlah investor asing juga berminat untuk meningkatkan investasinya di dalam negeri, seperti dari kawasan Timur Tengah dan Australia.
"Dengan posisi rupiah yang mencapai Rp9.095 per dolar AS itu juga menunjukkan bahwa investor asing optimis pertumbuhan ekonomi akan dapat tumbuh sesuai dengan target yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.
Selain itu, investor asing optimistis Indonesia masih dapat memberikan keuntungan yang lebih baik dibanding pasar negara berkembang lainnya, karena selisih bunga rupiah terhadap dolar AS masih tetap tinggi.
Meski pelaku asing saat ini masih bermain dalam jangka pendek, pemerintah berupaya keras mendorong pertumbuhan ekonomi akan juga memicu asing menempatkan dananya dalam jangka panjang, demikian Rully Nova. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008