Beijing (ANTARA News) - Suara gemuruh ledakan kembang api berbentuk bunga berwarna merah mewarnai udara di atas stadion Sarang Burung saat kekayaan sejarah China terkuak dalam upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2008, Jumat malam. Sekitar 91 ribu penonton memadati stadion nasional di malam yang panas dan lembab sambil melambaikan bendera China untuk menyaksikan pertunjukan spektakuler yang disutradarai pembuat film nominasi Oscar, Zhang Yimou. Dengan total 2.008 pendekar dibalut dengan kostum putih, penyanyi opera dan penari juga membuat kagum para penonton termasuk sejumlah kepala negara yang hadir. Kembang api berbentuk jejak kaki juga diledakkan di 29 titik menggambarkan Olimpiade ke-29, melintasi pusat kota hingga ke lapangan bersejarah Tianamen menuju stadion. Sebanyak 2.008 musisi menandingi kehebatan `Fous` pemain drum China kuno, dalam tempo yang sempurna untuk menyambut para atlet dan penonton dalam pertandingan, menunjukan China dapat mengemas perkembangan negaranya, terutama dalam tiga dekade lalu. Anak-anak dari 56 etnis China berjalan di atas bendera raksasa China yang terbentang di stadion sebelum dikibarkan oleh para tentara China, ketika seorang anak perempuan menyanyikan hymne `Negara Ku` berhasil menyedot perhatian penonton hingga mereka terdiam. Upacara dibuka tepat pukul delapan di hari ke delapan dan bulan ke delapan, sebagai penghargaan angka keberuntungan China yang melambangkan kemakmuran. Sejam kemudian, penonton disuguhkan dengan penampilan 15 ribu musisi, pemain akrobat dan penampilan lain dalam kostum yang serba mewah menunjukan perayaan sejarah China atas penemuan pentingnya seperti kompas, bubuk mesiu, kertas dan percetakan. Pusat stadion diubah menjadi gulungan kertas yang menggulung secara elektronis menampilkan serta tulisan China. "Seluruh dunia menyaksikan dan ini sangat mengagumkan" ujar Liu Xuejie, seorang insinyur yang membeli tiket pertunjukan seharga 800 Yuan (AS$110). Zhang, pembuat film ternama China menghabiskan tiga tahun mempersiapkan upacara pembukaan ini dengan melakukan pengamatan mendalam dan meninjau dari film karyanya, "House of Flying Daggers" atau "Hero". Penonton bersorak dengan gembira ketika sebanyak 204 kontingen dari seluruh dunia memasuki stadion. Irak, negara yang diperbolehkan mengikuti Olimpiade pada saat-saat terakhir, juga mendapat sambutan meriah dari penonton, yang kemudian diikuti dengan Rusia dan Korea Utara. Tetapi sambutan yang paling meriah di simpan untuk para atlet China yang dipimpin oleh pemain bola basket NBA Yao Ming bersama anak berusia sembilan tahun Lin Hao, yang selamat pada saat gempa di China Mei lalu. Para penonton yang hadir meneriakkan `Jia You` yang artinya `Go China` dan melambaikan bendera China sewaktu atlet mereka melintasi lapangan. Juara senam Li Ning, yang bergantung pada tali baja, "berlari" mengelilingi atap stadion sambil membawa obor Olimpiade, dengan sorotan lampu raksasa mengikutinya. Dia kemudian menyulutkan api itu ke kualdron yang akan terus menyala selama Olimpiade berlangsung, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008