Tokyo (ANTARA News) - Saat perhatian dunia tertuju kepada kemeriahan Olimpiade Beijing, bangsa Jepang, terutama Nagasaki, justru memperingati tragedi bom atom di Kota Nagasaki, sambil terus mengingatkan prinsip negara tersebut yang menentang penggunaan senjata nuklir di dunia. Sedikitnya 5.400 warga kota tersebut, bersama simpatisan anti nuklir lainnya dari delapan negara, termasuk Rusia, ambil bagian dalam upacara yang berlangsung selama satu jam di halaman Peace Park, Nagasaki, Sabtu, demikian laporan Kantor Berita Kyodo. PM Jepang Yasuo Fukuda, yang baru saja mengikuti upacara pembukaan Olimpiade Beijing, sudah terlihat lagi di Nagasaki untuk mengkikuti ucapara peringatan tragedi bom atom yang ke-63. Kegiatan mengheningkan cipta tepat dimulai pukul 11.02 (waktu setempat), yaitu saat pesawat pembom B-29, milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), menjatuhkan bom atom ke Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Sampai akhir tahun 1945, jumlah korban tewas akibat bom maut itu mencapai 74.000 orang. Tiga hari sebelumnya, peringatan yang sama juga dilangsungkan di Kota Hiroshima, yang luluh lantak lebih dulu akibat bom atom. Enam hari setelah peristiwa Nagasaki, Jepang menyerah kalah dan berkahirlah Perang Dunia II. PM Fukuda dalam sambutannya menegaskan kembali prinsip Jepang yang menentang penggunaan senjata nuklir, dengan tidak ikut memproduksi ataupun memiliki senjata nuklir. Hingga petang hari masih banyak warga Nagasaki yang mendatangi tempat monumen peringatan bom atom Nagasaki, baik untuk menyampaikan karangan bunga ataupun berdoa mengharapkan perdamaian dunia. Walikota Nagasaki Tumihisa Taue, mendesak negara-negara yang memiliki kekuatan nuklir untuk menghancurkan senjata nuklirnya, sambil mengutip permohonan yang pernah disampaikan mantan Menlu AS Henry Kissinger dan mantan pejabat tinggi lainnya. Pada kesempatan itu juga dibacakan deklarasi perdamaian untuk dunia mengenai pentingnya dunia tanpa kehadiran senjata nuklir. Seusai upacara, Fukuda menyempatkan diri berdialog dengan para korban bom atom, seperti yang juga dilakukannya di Hiroshima. Fukuda lebih banyak mendengarkan keinginan dari para korban. Jumlah korban bom atom yang masih hidup hingga kini tercatat sebanyak 243.692 orang (per 31 Maret 2008), dengan rata-rata usia mencapai 75 tahun lebih. Sedangkan untuk di Nagasaki, hingga tahun ini berjumlah 145.984 orang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008