Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu pagi, mencanangkan Gerakan Nasional Penghematan Energi dan Air. "Kita tahu harga minyak tinggi, subsidi BBM dan listrik besar sekali, sejumlah wilayah masih kekurangan air bersih dan Idnonesia tergolong masih boros menggunanakan energi dan air," kata Presiden Yudhoyono di hadapan sedikitnya 5.000 orang peserta apel pagi pencanangan Gerakan Nasional Penghemat Energi dan Air. Masyarakat, lanjut Presiden, tentu tidak ingin bila harga BBM dan listrik naik atau APBN jeblok karena subsidi yang di luar kepantasan. "Oleh karena itu kepada jajaran pemerintah pusat, daerah dan para pemakai dalam jumlah besar saya instruksikan untuk melakukan penghematan BBM dan listrik sekarang juga," katanya. Khusus untuk jajaran pemerintah, Presiden menargetkan terjadi penurunan penggunaan energi dan air sebesar 30 persen. "Kita pasti bisa, jangan pesimis, pasti bisa kita awasi tidak sekedar apel," katanya seraya mencontohkan bahwa di lingkungan istana kepresidenan, gedung sekertariat kabinet dan gedung sekertariat negara telah terjadi penurunan sebesar 31,7 persen pada Mei, Juni dan Juli. Menurut Presiden, jika secara nasional Indonesia dapat menghemat sebesar 20 hingga 30 persen dengan kisaran harga minyak dunia sekarang sebesar 120 dolar AS per barel maka subsidi dalam APBN dapat berkurang hingga Rp45-70 triliun. "Andaikata pada gerakan awal kita bisa capai separuhnya, tetap kita hemat sekitar Rp20 triliun," katanya. Pada kesempatan itu, Presiden juga memerintahkan para gugus tugas penghematan energi dan air untuk bekerja dengan baik dan melaporkan hasilnya setiap bulan. Sekitar pukul 7.55 WIB, Presiden Yudhoyono menekan sirine yang menandai pencanangan Gerakan Nasional Penghematan Energi dan Air itu dengan iringan lagu karya Presiden Yudhoyono yang berjudul "Save Our Planet". Dalam acara yang juga dihadiri oleh Ibu Ani Yudhoyono itu tampak hadir juga Mendagri Mardiyanto, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Sekertaris Negara Hatta Rajasa, Menristek Kusmayanto Kadiman, dan Menteri Prehubungan Jusman Syafi`i Djamal. Sementara itu, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk menggelorakan seluruh masyarakat Indonesia agar sadar akan arti penting energi dan air. "Kegiatan ini merupakan penerapan Inpres nomor 2/2008 tentang penghematan energi dan air," katanya. Sedangkan Menteri Sekertaris Negara Hatta Rajasa mengatakan bahwa di lingkungan istana kepresidenan telah ada petugas yang bertugas untuk mencatat laporan harian penggunaan listrik. "Kemudian dilaporkan kepada saya setiap pekannya, yang lalu saya laporkan kepada Presiden dalam bentuk laporan bulanan," katanya. Menurut Hatta, sekalipun beberapa bulan terakhir ada kegiatan "wisata Istana untuk Rakyat" pada Sabtu dan Minggu namun penggunaan listrik di lingkungan Istana Kepresidenan tetap mengalami penurunan. "Angka persisnya saya lupa, tapi ratusan juta rupiah," ujarnya. Kepada gedung-gedung yang ternyata tidak memenuhi target penurunan, kata Mensesneg, dikenakan teguran dan hukuman.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008