Baghdad (ANTARA News) - Para perunding AS dan Irak telah mencapai kesepakatan mengenai rancangan usul jadwal waktu penarikan dan masalah lain tentang kehadiran militer AS di Irak setelah tahun 2008, demikian laporan stasiun televisi CNN, Jumat. WakiL Menteri Luar Negeri Irak Mohammed Al-Haj Hamoud, yang juga adalah kepala perunding Irak, mengatakan kepada stasiun televisi tersebut bahwa tentara AS akan sepenuhnya ditarik paling lambat akhir 2011. Ia juga mengatakan, tentara AS akan keluar dari berbagai kota besar Irak paling lambat Juni 2009. Pihak AS telah menolak jadwal waktu pasti bagi penarikan tentaranya, dengan alasan itu "harus tergantung atas situasi di lapangan di Irak". Para pejabat Irak telah meminta garis waktu. Dan ada suara-suara di AS untuk memindahkan lebih banyak tentara ke Afghanistan, tempat pertempuran melawan gerilyawan bertambah sengit. Masalah lain yang mengganjal ialah apakah pasukan AS akan terkena hukum Irak. Hamoud mengatakan, rancangan dokumen tersebut mengusulkan pemerintah AS memiliki jurisdiksi atas tentaranya sewaktu mereka berada di kamp dan selama melancarkan operasi. Sementara itu, tentara AS yang menghadapi tuntutan melakukan tindak pidana terhadap warga sipil Irak dapat dikenakan hukum Irak, katanya seperti dilaporkan Xinhua. Persetujuan tersebut masih harus disahkan oleh kedua pihak, kata Hamoud. Setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Irak Condoleezza Rice, yang sedang berkunjung, Kamis, Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari mengatakan pada suatu taklimat bahwa persetujuan hampir diselesaikan dan akan diajukan kepada para pemimpin Irak untuk dikaji. Jika disetujui, persetujuan tersebut masih harus disahkan oleh parlemen, tempat jalan diperkirakan masih tak rata. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri, yang tak bersedia disebutkan jatidirinya, mengatakan, Jumat, satu dewan yang terdiri atas para pemimpin Irak dan pemimpin partai utama direncanakan membahas rancangan tersebut pada hari itu. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008