Jakarta (ANTARA News) - Pelemahan saham-saham berbasis komoditas menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin pagi yang ditutup turun 0,95 persen. IHSG ditutup turun 20,246 poin menjadi 2.100,246 dan indeks LQ45 terkoreksi 5,239 poin atau 1,192 persen ke posisi 434,856. Analisa riset dari PT Trimegah Securities, dalam ulasan pasarnya, Senin, mengungkapkan penurunan indeks lebih disebabkan oleh tertekannya kembali harga minyak dunia, sehingga menutup celah yang terbuka pada perdagangan sebelumnya. Anjloknya harga minyak dunia lebih dari 6 dolar, sehingga kembali ke level 114 dolar AS per barel, akan diikuti oleh harga komoditas yang berhubungan dengan harga minyak. Menurut mereka, turunnya harga minyak telah memberikan tekanan pada saham-saham yang berkorelasi dengan dengan harga minyak, yang selanjutnya menahan laju penguatan IHSG. Pada sesi pagi saham-saham berbasis komoditas, seperti Bumi Resources yang melemah Rp200 ke level 5.250, Astra Agro Lestari terkoreksi Rp400 ke harga Rp17.800, Indo Tambang Raya anjlok Rp450 ke posisi Rp25.300, Tambang Timah menurun Rp100 ke Rp2.600 dan Aneka Tambang terkikis Rp30 menjadi Rp1.890. Tingginya bobot saham di BEI ini telah membuat indeks BEI tidak bisa menerima penguatan beberapa bursa regional, seperti menguatnya bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng yang naik 690,29 poin atau 3,39 persen ke level 21.082,35 dan bursa Singapura dengan indeks Strits Times yang menguat 22,85 poin atau 0,84 persen ke posisi 2.746,14. Pergerakan indeks BEI juga didominasi yang turun sebanyak 95 dibanding yang naik hanya 49 dan 50 tidak berubah harganya. Volume perdagangan mencapai 688,659 juta saham dengan transaksi Rp691,260 miliar dari 19.383 kali transaksi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008