Gorontalo (ANTARA News) - Pertikaian antar dosen diduga menjadi salah satu pemicu terjadinya kembali tawuran susulan antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Ilmu Sosial di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) pada Senin (25/8).
Menurut salah seorang dosen Fakultas Teknik, Noval, ia mendatangi dosen-dosen di Fakultas Ilmu Sosial (FIS)untuk melakukan negosiasi seusai tawuran pertama terjadi pada pukul 15.00 WITA.
"Saya hanya ingin mengajak para dosen untuk mencari jalan keluar agar mahasiswa kami tak bentrok lagi," ungkapnya.
Namun, kata dia, niat baik tersebut justru berujung pada pemukulan dirinya oleh mahasiswa FIS, sehingga berbuntut pada aksi saling serang antar dua kubu pada pukul 18.00 WITA.
"Saya dituduh sebagai provokator dan dosen FIS yang bernama Yulianto Kadji mengatakan jika mahasiswa sudah bentrok dengan mahasiswa, maka dosen dengan dosen dan dekan dengan dekan pula," lanjutnya.
Tak pelak lagi, ia mengemukakan, setelah dipukul, maka ratusan mahasiswa Teknik menghancurkan kaca jendela gedung FIS dengan lemparan batu dan terjadi bentrok dengan kubu FIS hingga ke jalan raya.
Sementara itu, salah seorang dosen FIS, Yulianto Kadji, menuding bahwa mahasiswa Teknik yang mengawali kerusuhan tersebut.
"Seharusnya dosennya juga turut menengahi, bukan malah jadi provokator," kata Yulianto yang menyandang gelar Doktor itu.
Hingga kini, suasana di UNG masih mencekam dimana ratusan mahasiswa kedua Fakultas masih mendiami gedung kampus masing-masing.
Pada Senin malam, mahasiswa FIS memblokir jalan masuk UNG dan meminta setiap orang yang lewat untuk menunjukkan KTP atau Kartu Mahasiswa.
Sementara itu, mahasiswa Fakultas Teknik menggunakan jalan di bagian belakang kampus hingga Selasa pagi dan sejumlah petugas kepolisian masih tampak berjaga-jaga. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008