Jakarta (ANTARA News) - Jurnalis senior, Atmakusumah Astraatmaja menjadi pemenang Press Freedom Award (PFA) 2008 atas karya-karyanya sebagai penulis dan kolumnis yang mendukung dan memperjuangkan kemerdekaan pers, memiliki kredibilitas, dan integritas jurnalis. Jurnalis kelahiran Labuan, Banten, 20 Oktober 1938 ini menerima penghargaan PFA yang dipersembahkan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang diberikan pada malam resepsi ulang tahun AJI Ke-14 di Jakarta, Selasa malam (26/8). "Kebebasan pers kalau dibandingkan dengan pada tahun 1950an, sekarang saya sangat optimis kebebasan pers dapat terwujud. Saya sendiri akan terus berusaha untuk mendukung kebebasan pers dan kebebasan berekspresi, karena dua hal itu tidak bisa dipisahkan," katanya. Atmakusumah yang kini menjadi pengajar tetap di Lembaga Pers Doktor Sutomo (LPDS) ini sebelumnya adalah jurnalis di Kantor Berita ANTARA, Pers Biro Indonesia, pernah memandu berita di Radio Australia, Radio Deutsche Welle Jerman, dan RRI. Ia juga mantan Ketua Dewan Pers yang pertama dalam era reformasi. Puluhan buku dan ratusan artikel pernah ditulis dan tersebar di berbagai media massa. Selama 30 tahun terakhir Atmakusumah tetap aktif memberikan pelatihan jurnalistik, ceramah, dan berbicara tentang isu-isu kebebasan pers di lebih dari 40 kota di Indonesia. Pada tahun 2000 ia meraih penghargaan Ramon Magsaysay Filipina untuk karyanya Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif. "Pak Atmakusumah hingga usianya yang mencapai 70 tahun tetap menunjukkan semangatnya yang luar biasa dalam menjaga, merawat, dan memperjuangkan kebebasan pers," demikian ujar salah satu Dewan Juri Penghargaan AJI 2008, Usman Hamid.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008