Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Laos sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pengembangan kapasitas diplomat kedua negara melalui penandatanganan kerja sama antara Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Deplu dan Institute of Foreign Affairs (IFA). Menurut keterangan resmi dari Departemen Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu, penandatanganan itu dilakukan di Kementerian Luar Negeri Laos, Vientiane. Melalui Nota Kesepahaman (MoU) tersebut kedua pihak akan melakukan kerja sama pertukaran pengajar, siswa serta informasi mengenai program dan kurikulum pelatihan termasuk seminar dan kegiatan lainnya. Penandatangan MoU tersebut merupakan bagian dari penyelenggaraan Policy Planning Consultation (PPC) antara RI dengan Laos. Pertemuan PPC kali itu merupakan pertemuan ketiga yang mempertemukan antara Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Deplu dengan IFA. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk membahas dan bertukar pikiran mengenai perkembangan isu-isu regional dan global seperti perkembangan ASEAN, posisi strategis Cina dan Jepang di kawasan, perkembangan politik negara-negara tetangga, kerjasama lembah sungai Mekong, isu ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan serta kerjasama BPPK dan IFA di masa mendatang. Hasil pembahasan dalam pertemuan tersebut dituangkan dalam "Agreed Minutes" yang ditandatangani oleh Kepala BPPK dan Acting Dirjen IFA. "Agreed Minutes" tersebut antara lain memuat tentang kesepakatan untuk melakukan pertukaran informasi, wacana publikasi, peneliti, dan mendukung pengembangan SDM dari para diplomat kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia diketuai oleh Kepala BPPK didampingi oleh Dubes RI untuk Laos, Kapus P2K2 Aspasaf dan Direktur Sesparlu. Sedangkan dari pihak IFA Laos diketuai oleh Acting Dirjen IFA didampingi oleh wakil Dirjen Departemen ASEAN Kemlu Laos, dan Direktur dari beberapa Divisi di IFA. Pada kesempatan itu, delegasi RI juga mendapat kesempatan melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Menlu Laos Bounket Sangsomsak. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai hubungan bilateral kedua negara antara lain tentang perlunya pertemuan informal reguler Indonesia-Laos guna membahas perkembangan isu-isu terkini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008