Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mendapat tambahan penghematan listrik dari sektor industri sebesar 120 MW, kata Direktur Operasi Jawa-Bali PLN Murtaqi Syamsuddin di Jakarta, Jumat. Dia mengatakan industri tersebut beroperasi selama 24 jam dan tidak terkena kewajiban pergeseran jam kerja seusai surat keputusan bersama (SKB) lima menteri. "Jumlahnya ada 51 industri tersebar di Jawa-Bali. Mereka mulai berhemat bulan puasa ini," katanya. Menurut dia, industri yang merupakan padat modal tersebut bersedia berhemat listrik tanpa mengurangi produktivitasnya. Caranya, mereka mengalihkan sebagian daya saat beban puncak antara pukul 18.00-22.00 WIB ke waktu beban tidak puncak. Ia mencontohkan, industri petrokimia di Banten yang memakai daya sebesar 140 MW bersedia mengalihkan 32 MW saat beban puncak ke waktu beban tidak puncak setelah pukul 22.00 WIB. Murtaqi menambahkan, tambahan 120 MW tersebut membuat penghematan secara keseluruhan di sistem Jawa-Bali mencapai 430 MW setiap harinya. Sebelumnya, penghematan dari 3.010 industri yang digeser jam kerjanya mencapai 180 MW dan dari pelanggan bisnis yakni mal, kantor, dan hotel yang berjumlah 2.300 didapat 130 MW. Industri digeser jam kerjanya dari Senin-Jumat ke Sabtu-Minggu sebanyak dua kali setiap sebulan. Sedang, bagi pelanggan mal, kantor, dan hotel, PLN melakukan pemadaman selama tiga jam saat beban puncak (18.00-21.00) seminggu sekali. Dengan demikian, para pelanggan bisnis tersebut terpaksa memakai genset sendiri saat beban puncak tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008