Jakarta (Antara News) - Sutradara peraih Oscar, Michael Moore, akan merilis film terbarunya berjudul "Slacker Uprising" dan menggratiskannya via Internet akhir September nanti, demikian situs MSN.com mengutip AFP, Minggu. Sutradara yang film-film dokumenternya seperti "Bowling for Columbine", "Fahrenheit 9/11" dan "Sicko" menghebohkan banyak orang sejagat ini mengungkapkan, film terbarunya itu bertema prilaku pemilih muda pada Pemilihan Umum 2004. Maklumat resmi Moore di lamannya menyebutkan, ini kali pertama film berdurasi panjang memulai debutnya di Internet tanpa gembar gembor pariwara dan publikasi televisi. Sutradara pembuat tiga dari lima film dokumenter terlaris sepanjang masa ini mengatakan, niat menggratiskan filmnya di Internet ini adalah sebagai unjuk terimakasihnya kepada para penggemar, selain untuk memperingati tahun ke-20 filmnya yang fenomenal "Roger & Me." Michael mengaku sebagai orang yang sangat diberkati dan beruntung memiliki begitu banyak orang yang menonton film-filmnya selama dua dekade ini. "Aku telah putuskan cara untuk mengungkapkan terimakasihku pada penggemar adalah dengan menggratiskan salah satu filmku. Ini adalah bentuk apresiasi terdalamku atas dukungan para penggemar," kata Michael. Film berdurasi 97 menit ini didasarkan pada kesaksian Moore saat berkeliling selama Pemilu 2004 ke 62 kota di beberapa negara bagian yang mayoritas penduduknya mengambang atau tidak condong baik ke Republik maupun Demokrat (swing states). Film ini bisa diunduh oleh warga Amerika Serikat mulai 23 September 2008 dalam laman www.SlackerUprising.com. Laman itu dikelola Brave New Films dan BlipTv, namun baik Michael Moore, Brave New Films maupun BlipTV tidak meraih sepeser pun dari film yang menguras kocek dua juta dolar AS (sekitar Rp18,6 miliar) tersebut. Michael berharap film ini mampu mengilhami kaum muda untuk memberikan suaranya pada Pemilu Presiden 4 November nanti. "Satu-satunya harapan kami adalah kehadiran besar kaum muda di bilik-bilik suara November nanti," kata Michael yang nampaknya bernafsu melihat kekuasaan Partai Republik di AS berakhir pada pemilu November nanti. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008