Jayapura, (ANTARA News) - Komandan Landasan Udara TNI-AU Merauke, Letkol M.Somin, menegaskan pesawat Australia yang ditahan pihaknya tidak kehabisan bahan bakar. Somin mengemukakan, pesawat dengan kode penerbangan VH-PFP yang mendarat pada hari Jumat di Bandara Mopah, bahkan memiliki bahan bakar yang cukup untuk kembali ke Horn Island, Australia, tempat pesawat tersebut berangkat. Komandan Lanud Merauke tersebut ketika dihubungi ANTARA, Minggu pagi, mengemukakan penanganan awak pesawat dan penumpang telah dialihkan ke pihak imigrasi dan kepolisian, sedangkan pihaknya masih menyelidiki kemungkinan pesawat itu digunakan untuk kegiatan mata-mata. Dari penyelidikan awal di pesawat tersebut memang tidak diperoleh peralatan pengintai seperti kamera / namun untuk lebih memastikan pihak Landasan Udara TNI AU Merauke masih terus melakukan penyelidikan. Pesawat berisi lima warga Australia tersebut berangkat dari Horn Islan, Australia, sekitar pukul 12 siang waktu indonesia timur dengan lama penerbangan satu jam 10 menit menuju Merauke. Pesawat tersebut seharusnya terlebih dulu mengurus izin "security clearence" dan "flight approval" sebelum masuk wilayah Indonesia, namun kedua izin itu tidak mereka miliki. Lima warga Australia itu adalah pilot William Hendry Scott Bloxam, ko-pilot Vera Scott Bloxam, serta tiga penumpang yaitu Hubert Hofer, Karen Burke, dan Keit Rowald Mortimer. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008