Beijing (ANTARA News) - Kementrian Pertanian China meluncurkan langkah inspeksi terhadap semua industri kebutuhan sehari-hari di seluruh wilayah menyusul terjadinya kontaminasi susu bubuk bayi yang mengakibatkan ratusan bayi keracunan. "Enam tim kementrian telah melakukan inspeksi di enam wilayah yang dikenal sebagai produsen utama susu, seperti Beijing, Hebei, Mongolia Dalam, Heilongjiang, Xinjiang, serta Henan," demikian dikutip Xinhua, di Beijing, Selasa. Para pejabat dari tim akan bertemu dan berbicara dengan sejumlah petani, produsen makanan ternak, pelaksana pengumpul susu dan pengelola supermarket untuk mendapatkan masukannya dan saran. Tim juga akan menaksir dampak dari skandal yang dialami oleh susu formula bayi produksi Sanlu terhadap industri kebutuhan sehari-hari. Serta akan menanyakan bagaimana upaya yang dilakukan petani melindungi dan mempromosikan pengembangan yang mapan terhadap industri itu. Tim juga akan melakukan investigasi ke sejumlah jaringan, seperti perubahan harga bahan baku susu serta produk kebutuhan sehari-hari, permasalahan dalam pembelian bahan baku susu serta jaringan di pengelolaan pengumpulan susu. Langkah dilakukan terkait tindakan dua bersaudara yang bekerja di sebuah tempat pengolahan susu di hebei memasukkan melamin ke dalam bahan baku susu dan menjual susu yang tercemar ke Grup Sanlu, yang memproduksi susu formula yang menyebabkan 432 bayi alami keracunan. "Melaimin adalah suatu bahan kimia yang digunakan di plastik yang mengandung nitrogen dan dapat membuat kandungan protein di susu tampak lebih tinggi," kata seorang ahli ilmu makanan Universitas Pertanian China Ren Fazheng. Seorang analisis Chen Lianfang yang bekerja di Konsultan Agribisnis Orient Beijing, mengatakan industri kebutuhan sehari-hari di China sangat membutuhkan suatu ketentuan UU yang lebih kuat. Tahun 2006, China memiliki sekitar 1.600 produsen untuk kebutuhan sehari-hari dengan total kapasitas setiap tahunnya mencapai 50 juta ton.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008