Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Rabu dini hari, mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mulai berdatangan sekitar pukul 00.00 WIB. Beberapa di antara mereka nampak Ketua KPPU Syamsul Maarif, Wakil Ketua KPPU Tresna Piyana Soemardi, dan Direktur Eksekutif KPPU Kurnia Sya`rani. "Kita akan melihat dan mendampingi pak Iqbal," kata Direktur Eksekutif KPPU Kurnia Sya`rani singkat. Sesaat setelah kedatangan para komisioner KPPU, pengacara Maqdir Ismail juga mendatangi gedung KPK. Maqdir datang bersama dengan keluarga Iqbal. Meski demikian, Maqdir mengatakan belum resmi mendampingi Iqbal dalam perkara suap tersebut. Iqbal ditangkap ketika menerima uang dari seorang pengusaha berinisial BS. Menurut Antasari, BS memberikan tas warna hitam yang berisi uang Rp500 juta kepada Iqbal. Transaksi pemberian uang itu berlangsung di salah satu lift hotel Aryaduta, Jakarta Pusat. Selain kedua orang itu, tim KPK juga menangkap tiga orang lain, yaitu sopir Iqbal berinisial Br, Asisten Pribadi BS berinisial Bd, dan seorang office boy hotal Aryaduta berinisial G. Pemberian itu diduga terkait sengketa hak siar yang melibatkan perusahaan televisi berlangganan Astro All Asia Networks, Plc dan PT Direct Vision (PTDV). Hingga kini KPK belum membeberkan identitas BS yang diduga memberi uang Rp500 juta kepada Iqbal. Berdasar penelusuran, Direct Vision adalah salah satu usaha yang terafiliasi dengan Grup Lippo. Nama Billy Sundoro sering mucul dalam aktivitas bisnis Grup Lippo.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008