Secara umum harga kebutuhan pokok di Kota Kupang setelah saya pantau langsung masih stabil
Kupang (ANTARA) - Kementerian Perdagangan menilai harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur secara umum dalam keadaan stabil.

"Secara umum harga kebutuhan pokok di Kota Kupang setelah saya pantau langsung masih stabil," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Dody Edward kepada wartawan di Kupang, Kamis (21/11).

Hal ini disampaikan usai memantau secara langsung harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisonal dan modern, kemudian sejumlah gudang dan beras Bulog di ibu kota provinsi NTT itu.

Ia mengimbau masyarakat tak perlu cemas atau gelisah karena pemerintah akan berusaha sekuat tenaga agar berbagai harga kebutuhan pokok tetap stabil walaupun di hari-hari besar keagamaan seperti Natal yang akan jatuh pada 25 Desember.

"Kami pastikan untuk menyambut Natal dan Tahun Baru 2020 di NTT khususnya di Kota Kupang masyarakat bisa menyambut hari raya itu dengan tak perlu mengkhawatirkan kenaikan harga kebutuhan pokok," ujar dia.

Dari hasil pemantauannya di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang ia menemukan bahwa harga daging ayam, daging sapi, cabe merah, cabai kriting dan kebutuhan pokok lainnya tak mengalami kenaikan harga.

Disamping itu saat dia memantau stok beras di gudang Bulog Tenau Kupang, ia menemukan bahwa kebutuhan beras bisa bertahan untuk sembilan bulan kedepan.

"Saya kira itu membuat kita cukup lega karena sembilan bulan ke depan stok beras masih bisa terus ada," tambah Dody yang pernah menjadi Staf Ahli Menteri perdagangan tersebut.

Dody menambahkan bahwa walaupun secara umum harga kebutuhan pokok masih dalam kondisi stabil, namun kebutuhan lain seperti teluar ayam justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

"Saya sudah tanya-tanya dengan penjualnya, katanya itu karena pasokannya berkurang dari Surabaya, sehingga mengakibatkan harga naik," tutur dia.

Pemerintah lanjut dia akan berusaha mencari cara dan menyelidiki penyebab kenaikan telur ayam itu, dengan harapan agar jekang Natal harga telur bisa kembali normal.
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019