Kami targetkan seluruh program pemulihan dan rekonstruksi ini bisa selesai pada 2022.
Palu (ANTARA) - Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jhon Wempi Wetipo mengatakan bahwa pembangunan kembali Kota Palu dan sekitarnya yang sedang gencar dilakukan pemerintah, akan membuat kondisi Kota Palu lebih baik dibanding sebelum bencana alam 28 September 2018.

"Kami targetkan seluruh program pemulihan dan rekonstruksi ini bisa selesai pada 2022," katanya kepada jurnalis usai peletakan batu pertama pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan nasional dan non-nasional Sulteng dan tanggul Silebeta (Silae-Lere-Besusu-Talise) di Pantai Teluk Palu, Minggu petang.

Menurut dia, pembangunan kembali Kota Palu, Sigi dan Donggala yang terdampak paling parah oleh gempa, tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018 meliputi pembangunan jalan dan jembatan, tanggul pengaman Teluk Palu, pembangunan hunian tetap untuk ribuan kepala keluarga, penyediaan sarana air bersih, pembangunan kembali bendung dan jaringan irigasi gumbasa, tanggul-tanggul pengendalian banjir di Sigi serta jembatan kuning.

"Semua ini ditargetkan selesai 2022, tetapi ada beberapa hal yang mendesak seperti tanggul pengaman Teluk Palu dan hinian tetap, kami usahakan selesai pada 2020," katanya.

Baca juga: Pembangunan tanggul tsunami di Kota Palu telan dana Rp250 miliar

Wamen Jhon Wetipo menegaskan bahwa pengerjaan proyek-proyek tersebut akan diawasinya secara langsung sesuai tugas dan tanggung jawab yang diberikan Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono agar selesai tepat waktu sesuai target yang ditetapkan.

"Saya akan sering datang langsung untuk mengawasi langsung pekerjaan-pekerjaan di sini," ujarnya.

Ketika ditanya berapa anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk membangun proyek-proyek strategis dalam pemulihan dan rekonstruksi Kota palu tersebut, Jhon Wetipo mengatakan, 'tak usah tanya-tanya soal dana dulu, yang penting sekarang, apa yang bisa kita buat dengan dana yang tersedia saat ini.'

Ketika ditanya bagaimana keterlibatan pengusaha lokal dalam proyek-proyek strategis tersebut, Wamen tidak menyebutkan secara rinci namun menegaskan bahwa pembangunan kembali Kota Palu dan sekitarnya harus membawa manfaat bagi pengusaha lokal dan masyarakat setempat.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengemukakan bahwa sesuai kajian-kajian teknis dan ilmiah berbagai pihak, bencana alam yang menimpa Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, menimbulkan kerugian material senilai Rp24 triliun dengan korban jiwa 4.845 orang, serta pengungsi 172.999 orang.

"Biaya yang dibutuhkan untuk memulihkan dan membangun kembali daerah ini sekitar Rp36 triliun," ujarnya.

Baca juga: PUPR masih meyakini konektivitas dorong investasi

Ia berterima kasih kepada Presiden Jokowi, Wapres dan kementerian/lembaga yang telah berupaya keras untuk membantu pemerintah daerah memulihkan situasi secar cepat sehingga masyarakat secara bertahap bisa kembali bangkit membangun kehidupannya.

Setelah tiba di Palu Minggu siang, Wamen yang pertama kali berkunjung ke Sulteng itu meninjau lokasi-lokasi bencana serta titik-titik pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi para korban serta meninjau pengerjaan jalan layang (fly over) Pantoloan di sebelah utara Kota Palu yang sedang dikerjakan dengan dana APBN sekitar Rp85 miliar.
Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo (kedua kiri) mendapat penjelasan terkait proyek-proyek rekonstruksi Kota Palu pascabencana 2018 dari para pejabat Kementerian PUPR di Pantai Talise Palu, Minggu (24/11). (ANTARA/Rolex Malaha)

Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019