Padang Aro, (ANTARA) - Satu unit jembatan permanen di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat diterjang banjir hingga putus pada Minggu malam (24/11) sekitar pukul 21.30 Wib.

Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi di Padang Aro, Senin, mengatakan saat banjir yang terjadi pada Rabu (20/11) jembatan Sungai Pangkua ini sudah rusak dan pada Jumat malam (22/11) kondisinya semakin parah, dan pada Minggu malam (24/11) membuat jembatan itu putus total hingga tidak bisa dilewati kendaraan.

"Untuk pembangunan baru jembatan Sungai Pangkua dibutuhkan biaya sekitar Rp15 miliar sampai Rp20 miliar," ujarnya.

Baca juga: Masa tanggap darurat banjir di Solok Selatan ditetapkan dua pekan

Dia mengatakan, warga Sungai Pangkua saat ini bisa menggunakan jalan lain untuk akses sehari-hari, hanya saja harus memutar lebih jauh.

"Masyarakat tidak terisolasi karena putusnya jembatan Sungai Pangkua, sebab masih ada akses lain yang bisa dimanfaatkan walaupun lebih jauh," ujarnya.

Masyarakat di seberang Sungai Pangkua katanya, bisa berputar ke Balun atau ke Pasir Talang untuk akses sehari-hari.

Selain itu pihaknya sudah membuat surat ke Balai Wilayah Jalan di Padang untuk pinjam pakai jembatan darurat (bayley) untuk akses warga sebanyak lima ribu jiwa agar tidak memutar terlalu jauh.

Baca juga: Tiga kecamatan di Solok Selatan-Sumbar dilanda banjir

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Richi Amran mengatakan, jembatan Sungai Pangkua putus pada Minggu pukul 21.30 Wib.

Berdasarkan data BPBD ada empat jembatan yang rusak akibat banjir yang melanda Solok Selatan pada Rabu, Jumat dan Minggu malam.

Empat jembatan tersebut yaitu Sungai Pangkua dan di Lubuk Gadang Selatan rusak berat serta di Pasir Talang dan Luak Kapau rusak ringan.

Sementara itu Camat Koto Parik Gadang Diateh Syahrul mengatakan, saat ini jembatan Sungai Pangkua masih dimanfaatkan warga dengan berjalan kaki.

"Warga membuat penghubung antara badan jembatan dan pinggir jalan dengan kayu supaya bisa dilewati pejalan kaki," katanya.

Dia mengatakan, jembatan ini sebetulnya sudah berbahaya untuk dilalui, tetapi masih dimanfaatkan warga untuk jalan kaki. 

Baca juga: Luapan Sungai Batang Suliti genangi Kampung Tarandam Solok Selatan
Baca juga: Dua Nagari di Agam Banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi
Baca juga: Ratusan rumah terdampak banjir di Pasaman Barat-Sumbar

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019