Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, saat ini di dunia tinggal dua negara saja yang menggunakan sistem pencoblosan dalam pemilu, yakni Indonesia dan Kamerun. "Di dunia sisa dua negara, yakni Indonesia dan Kamerun, sebuah negara paling buta huruf dan termasuk paling miskin di dunia walaupun sepak bolanya hebat," kata Wapres dalam keterangan persnya di Istana Wapres Jakarta, Jumat. Dikatakannya, sistem pencoblosan sudah digunakan Indonesia lebih dari 50 tahun sejak Pemilu 1955, saat angka buta huruf di Indonesia mencapai lebih dari 50 persen. "Sekarang ini di Indonesia angka buta huruf tinggal tujuh persen," kata Wapres. Menurut Wapres, sistem Pemilu 2009 ini mensyaratkan rakyat harus bisa membaca karena ada nama-nama orang tertera di kartu suara. Wapres lebih setuju pada sistem pencentangan dibanding sistem pencoblosan dalam Pemilu, karena sistem coblos lebih mudah disalahgunakan, misalnya panitianya condong ke suatu partai dan lebih mudah batal jika pencoblosan tembus ke bagian lain surat suara. Sebelumnya, rapat konsultasi antara pemerintah, DPR dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (25/9), memutuskan bahwa pemilih pada Pemilu 2009 diperbolehkan mencentang atau mencoblos kertas suara pada Pemilu 2009 dan keduanya dianggap sebagai suara yang sah. Dalam rapat tersebut, dari unsur pemerintah dipimpin Mendagri Mardiyanto dan Mensesneg Hatta Radjasa. Dari KPU, hadir Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary dan jajarannya. Sedangkan dari DPR, hadir Ketua DPR Agung Laksono, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar serta para pimpinan fraksi-fraksi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008